Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Koalisi Partai Politik

Satu Syarat PDIP Gabung Koalisi Besar Minta Posisi Capres, Artinya Prabowo Harus Legowo Cawapres?

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespon pernyataan PDIP mau masuk koalisi besar jika diberikan posisi capres. 

Editor: Aswin_Lumintang
Reza Deni/Tribunnews.com
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA -  PDI Perjuangan merupakan partai pemenang Pemilu 2019, sehingga satu-satunya parpol yang bisa mengusung Capres sendiri ini meminta satu syarat untuk gabung koalisi besar.

Syaratnya Calon Presiden harus dari PDI Perjuangan.

Terkait hal ini tentu belum langsung akan diiyakan oleh partai politik lainnya. Alasannya mereka juga menginginkan Ketua Umum parpolnya menjadi Capres. Hal yang sama diinginkan oleh kader Partai Gerindra yang telah jauh-jauh hari mencalonkan Prabowo Subianto.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespon pernyataan PDIP mau masuk koalisi besar jika diberikan posisi capres.

Budiman Sudjatmiko, Politikus PDI Perjuangan
Budiman Sudjatmiko, Politikus PDI Perjuangan ((Tribunnews.com))

Menurut Habiburokhman semua pihak punya masukan. Tetapi yang dibicarakan koalisi besar bukan hanya capres dan cawapres.

“Semua juga punya masukan ya. Tapi kita juga bukan hanya capres dan cawapres sebetulnya yang dibicarakan, melainkan kerjasama politik bagaimana kita menjalin frekuensi politik kesamaan bangsa ini,” kata Habiburokhman dalam diskusi virtual bertajuk Teka-teki Koalisi, Sabtu (8/4/2023).

Menurut Habiburokhman saat ini ada tantangan-tantangan yang sangat besar dalam konteks geopolitik internasional. Ia mencontohkan seperti perang Rusia Ukraina, kompetisi Amerika dan China dan lain sebagainya. 

“Sementara itu kita sebagai salah satu sedikit negara besar yang masih eksis saat ini tentu terdampak. Maka dari itu kita perlu menunjukan kekuatan kita dengan persatuan, sebabnya elite harus berikan contoh bagaimana kita punya frekuensi yang sama menghadapi tantangan-tantangan besar tersebut.” tegasnya.

“Jadi kalau nanti punya capres dan cawapres yang sama ya alhamdulillah tapi kalau tidak tentu kita jalani saja. Tapi dengan tone pemilu ini kontestasi gagasan kita tidak saling hujat, serang, hina dan sebagainya,”  ujarnya.

Diberitakan sebelumnya Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menanggapi perihal wacana koalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Koalisi besar itu disebut-sebut akan menggabungkan Partai Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PPP.

Budiman mengatakan, semua partai politik (parpol) berhak untuk mengajukan kadernya sebagai calon presiden (capres) termasuk PDIP bila nantinya bergabung

Baca juga: 40 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Cocok Dibagikan ke WhatsApp, Instagram, & Facebook

Baca juga: Jumat Curhat Bersama Polres Bitung Lain dari Biasanya, AKBP Alam Kusuma Cek Harga Sembako dan Barito

 
"Setiap partai seperti itu targetnya (ingin kadernya capres)," kata Budiman saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).

Budiman mencontohkan seperti Partai Golkar hasil musyawarah nasional (Munas) memutuskan mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres.

Kemudian, PKB juga memutuskan mendukung Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved