Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Politisi PKB Sentil Prabowo-Cak Imin Sudah Ada Kesepakatan, Minta Golkar Ngalah

Juru Bicara DPP PKB Mikhael Sinaga meminta Partai Golkar agar tak memaksakan Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden

Editor: Aswin_Lumintang
KOMPAS.com / Tatang Guritno
Prabowo Subianto dan Cak Imin Bentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara DPP PKB Mikhael Sinaga meminta Partai Golkar agar tak memaksakan Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden (bacapres) di wacana koalisi besar.

Mikhael mengatakan semua pihak harus saling mempertimbangkan terutama terhadap koalisi yang sudah terbentuk seperti Gerindra-PKB.

"Rencana membangun koalisi besar ini kami sambut baik, namun semua pihak harus mempertimbangkan juga Koalisi yang sudah ada.

Sebab, di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sudah membuat perjanjian terkait penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai menghadiri
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai menghadiri "Silaturahmi Ramadan" di Gedung DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). PAN menyelenggarakan "Silaturahmi Ramadan" bersama parpol koalisi Pemerintahan untuk membicarakan hal yang berkaitan dengan komitmen kebangsaan dan juga keberlanjutan pembangunan ke depan. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Capres dan cawapres, sesuai perjanjian kedua partai akan kami tentukan bersama dan hal itu sudah tak bisa diganggu lagi," ujar Mikhael.

Karenanya, Mikhael meminta semua parpol agar tak memaksakan nama capres di wacana koalisi besar.

"Bagi yang ingin bergabung, kok belum resmi saja sudah memaksakan nama capres, enggak sesuai dengan cara dan nilai yang ada di Koalisi KIR," ucapnya.

Dia pun mencontohkan koalisi Gerindra-PKB langgeng lantaran semuanya berbasis musyawarah.

"Di Koalisi kami semuanya berbasis musyawarah sehingga bisa langgeng dan pasti pergerakannya," ungkap Mikhael.

Adapun Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menyatakan bahwa pihaknya tetap ngotot untuk mengajukan Airlangga Hartarto menjadi capres jika nantinya koalisi besar terbentuk di Pilpres 2024.

"Itu (Airlangga capres) pasti akan jadi tawaran kita," ujar Dave saat dikonfirmasi, Jumat (7/4/2023).

Namun begitu, Dave memahami bahwa hal tersebut masih menjadi usulan dari Partai Golkar. Adapun nantinya usulan itu bisa diputuskan bersama parpol koalisi besar.

Baca juga: 164 Personil Polisi, Lakukan Pengamanan Ibadah Jumat Agung dan Paskah di Kota Bitung

Baca juga: Pengamat Prediksi Prabowo Subianto Tetap Akan Ajak PDIP Gabung Koalisi Besar di Pilpres 2024

"Tetapi kan putusan harus dibuat secara bersama-sama," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut dua koalisi partai saat ini yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN cocok dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Gerindra dan PKB.

Hal itu disampaikan Jokowi usai menghadiri acara Silaturahmi antara PAN dengan Presiden, di Kantor DPP, Jakarta Selatan, Minggu, (2/4/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved