Perayaan Jumat Agung Jemaat GMIM Immanuel Pinapalangkow Minsel Dirangkaikan dengan Perjamuan Kudus

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINSEL - Perayaan Jumat Agung Jemaat GMIM Immanuel Pinapalangkow, wilayah Tareran Dua, rayon Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, dirangkaikan dengan perjamuan kudus. 

Ibadah Jumat Agung dan perjamuan kudus di Jemaat GMIM Immanuel Pinapalangkow dipimpin oleh Pendeta Fonny Ratuela, Jumat (7/4/2023).

Pembacaan Alkitab diambil dari Injil Yohanes 19:38-42.

Pendeta Fonny Ratuela mengajak jemaat untuk memaknai  perayaan Jumat Agung bahwa kematian Yesus Kristus merupakan wujud kasih Tuhan kepada manusia. 

"Oleh karena itu sebagai warga gereja kita dapat merespon kasih-Nya dengan berani menyatakan iman di manapun kita berada, rela berkorban, dan sedia mempersembahkan yang terbaik dalam kasih kepada Yesus Kristus," ucap Pendeta Fonny Ratuela.

Selanjutanya, perjamuan kudus diikuti oleh para jemaat yang telah menjadi anggota sidi jemaat.

Baca juga: Berikut Rencana Joune Ganda Untuk Pasar Tatelu Sulawesi Utara yang Terbakar, Relokasi Sementara

Baca juga: Renungan Harian, Filipi 3:10-11, Persekutuan dalam Penderitaan Yesus

Sesuai ketentuan Gereja GMIM, anggota sidi jemaat adalah mereka yang telah memperoleh pembekalan pengetahuan selama masa katekisasi dan telah mengikrarkan komitmen mereka di hadapan Tuhan dengan jemaat-Nya sebagai saksi-saksi-Nya.

Perjamuan kudus dilaksanakan secara bergiliran dengan duduk satu meja perjamuan berbentuk salib.

Dalam prosesinya, Pendeta Fonny Ratuela menegaskan perjamuan kudus pada dasarnya pada penghayatan akan penderitaan dan sengsara Yesus.

"Makan roti dan minum anggur untuk mengenang dan menghayati akan penderitaan dan sengsara sampai Tuhan Yesus mati di kayu salib," ucap Pendeta Fonny Ratuela.

Dikataknnya pula, Yesus betul telah mati.

Tugas kita menjadi saksi memberitakan Injil dan berita sukacita yang menyelamatkan, menghidupkan, dan mendamikan itu.