Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Seleb

Apa Itu Doxing, Disebut Dilakukan Aktor Tampan Jefri Nichol Viral di Media Sosial

Apa itu Doxing? Jadi buah bibir netizen seusai aktor Jefri Nichol sebar data pribadi orang tanpa izin.

Editor: Glendi Manengal
Instagram/Jefri Nichol
Apa Itu Doxing yang disebut dilakukan Jefri Nichol 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui saat ini salah satu aktor jadi sorotan publik.

Hal tersebut setelah dirinya disebut menyebar data pribadi.

Ator tersebut yakni Jefri Nichol.

Jefre Nichol kini jadi sorotan karena hal yang dilakukannya.

Hingga viral di media sosial.

Bahkan Jefri Nichol disebut telah melakukan doxing.

Lantas apa itu Doxing?

Berikut ini penjelasannya.

Baca juga: Miliki 201 Liter Miras Captikus, Seorang Pemuda di Bitung Berurusan dengan Polisi

Baca juga: Golkar Mengaku Penggagas Koalisi Besar Bukan Prabowo, Dave: Kami Akan Komunikasikan ke Parpol

Apa itu Doxing? Jadi buah bibir netizen seusai aktor Jefri Nichol sebar data pribadi orang tanpa izin.

Aktor Jefri Nichol dinilai telah doxing akun seorang netizen.

Hal itu pun menuai reaksi negatif dari netizen.

Pasalnya alih-alih mau berikan pelajaran ke haters, Jefri malah salah sasaran.

Jefri yang menandai seorang pengguna Twitter merasa dia perlu memberi pelajaran.

Sebab netizen tersebut dinilai telah berkomentar buruk tentangnya di internet. 

Dia pun meluapkan emosinya dengan menyebar data pribadi netizen yang diketahui bernama Eka itu. 

Sayangnya, Jefri ternyata salah orang.

Pemilik nama Eka tersebut pun protes karena merasa dirugikan, terlebih sudah jadi korban doxing seleb. 

Netizen lainnya membela Eka dan ikut memberi kritik ke Nichol karena sikapnya itu. 

Apa itu Doxing?

Doxing adalah perbuatan menyebarkan informasi pribadi seseorang di internet tanpa izin.

Bentuknya bisa berupa foto, alamat rumah, nomor ponsel sampai data personal lainnya.

Mengutip riset berjudul "Peningkatan Serangan Doxing dan Tantangan Perlindungannya di Indonesia" oleh SafeNet,

istilah ini berasal dari kata dropping dan documents.

Doxing mulai digunakan satu dekade silam akibat banyaknya tindakan peretasan yang dilakukan oleh hacker.

Namun, kini tindakan itu bisa lebih mudah dilakukan karena difasilitasi adanya teknologi digital terbaru.

Kasus yang banyak terjadi, doxing dilakukan dengan sengaja untuk meneror seseorang.

Misalnya saja oknum debt collector yang sengaja mempermalukan nasabahnya dengan menyebarkan data pribadinya di internet.

Perilaku ini bukan tindakan acak namun sengaja diniatkan dengan target tertentu.

Pelakunya menggunakan berbagai metode termasuk sumber berita, media sosial,

aplikasi yang di-install di ponsel, bahkan hingga situs pemerintah.

Secara umum, ada tiga jenis doxing yakni deanonimisasi, penargetan, dan deligitimasi.

Setiap jenis memiliki metode yang berbeda meski tujuannya serupa. 

Bagi sebagian orang, hal ini diremehkan hanya sebagai membuka data pribadi ke publik.

Padahal efeknya sangat serius termasuk memicu terjadinya kejahatan digital yang lebih parah.

Korban bisa dijadikan objek perisakan oleh publik dan menjadi sasaran teror.

Selain itu, data pribadi ini juga bisa dipakai untuk peretasan akun perbankan, kartu kredit, phising, dan kejahatan lainnya.

Karena itu, kita dianjurkan agar bisa melindungi diri dari doxing agar tak terjebak sebagai korbannya. (*)

Baca berita Tribun Manado lainnya di Google News

Telah tayang di TribunJateng.com

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved