Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Partai Demokrat

Pengamat: Moeldoko tak Sendiri Ngotot Ambilalih Partai Demokrat, Politik Itu Kan Menang Kalah

Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin, mengaku tidak heran dengan kengototan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP)

Editor: Aswin_Lumintang
Kolase/Tribun Kaltara dan Kompas.com
Moeldoko Dituding AHY Berusaha Gagalkan Pencapresan Anies Baswedan Lewat PK 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin, mengaku tidak heran dengan kengototan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang masih terus berupaya melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat yang kini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kalau pejuang kan harus ngotot, walaupun dalam kesalahan begitu. Namanya juga politik, tidak mengenal salah benar, adanya menang dan kalah," kata Ujang kepada Tribunnews, Rabu (5/4/2023).

Ujang menilai Moeldoko ingin membuat Demokrat lemah dengan upaya Peninjauan Kembali (PK) terhadap putusan Mahkamah Agung.

Moeldoko Main Film, Jadi Panglima Tani, Segera Ditayangkan di Youtube Woko Channel.
Moeldoko Main Film, Jadi Panglima Tani, Segera Ditayangkan di Youtube Woko Channel. (Tribunnews.com)

Tak hanya itu, Moeldoko juga dinilai ingin membuat Koalisi Perubahan ketar-ketir dengan apa yang tengah ditempuhnya.

"Memang ya walaupun salah dengan mengkudeta, karena dia punya kuasa ya gas dan jalan terus. Ngotot ya karena ada peluang dan kesempatan dan kekuasaan yang dia pegang," kata Ujang.

Lebih lanjut, Ujang juga meyakini Moeldoko tidak mungkin berjuang sendirian dalam perkara ini.

"Pasti ada kelompok dan figur lain yang mendukungnya. Soal siapa yang mendukung, itu masyarakat pasti sudah paham," kata dia.

Karena itulah, dia menilai desain kudeta Partai Demokrat ini bukan dari Moeldoko semata.

Baca juga: Jawaban Keluarga Mamah Dedeh Soal Alya Theresia, Kami Nggak Kenal

Baca juga: Pantas Daus Mini Malah Ikut Keinginan Istri Untuk Cerai, Ternyata Punya Bukti Perselingkuhan

 "Ada desain dari barisan yang pernah dikecewakan oleh SBY. Atau kelompok yang pernah dikecewakan Partai Demokrat sehingga ada dalam barisan Moeldoko," kata Ujang

"Apalagi Moeldoko sedang dalam jabatan KSP, sedang kuat, sedang berkuasa, sedang ada di Istana. Dan politik itu tak bisa dimainkan sendirian, tapi harus sebagai sebuah tim. kalau ingin mengudeta dan mengalahkan partai lain yang harus berjuang bersama-sama dalam sebuah tim," tandasnya.

Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat yang digulirkan oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko kembali bergulir. Kali ini, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan akan siap kembali melawan.

Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat yang digulirkan oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko kembali bergulir.

Kali ini, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan akan siap kembali melawan.

Diketahui, Moeldoko dan eks Sekjen Demokrat versi KLB Jhonny Allen Marbun mengajikan peninjauam kembali atas putusan Mahkamah Agung (MA). Adapun putusan sebelumnya memenangkan pihak AHY.

AHY menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi pengajuan PK itu didaftarkan oleh Moeldoko dan Jhonny Allen Marbun di Mahkamah Agung pada 3 Maret 2021 lalu. Mereka masih mencoba melakukan kudeta partai Demokrat.

"Sebulan lalu tepatnya tanggal 3 Maret 2023 kami menerima informasi bahwa Kepala Staf Presiden atau KSP Moeldoko dan Doktor Hewan Jhonny Allen Marbun, masih mencoba-coba untuk mengambil alih Partai Demokrat pasca KLB abal-abal dan ilegal yang gagal total pada tahun 2021 yang lalu," ujar AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (3/4/2023).

AHY menerangkan, bahwa upaya Moeldoko dan Jhonny Allen mengajukan PK karena disebut telah menemukan 4 novum atau bukti baru. Padahal, AHY mengklaim bukti itu telah dibuktikan pada persidangan di PTUN Jakarta.

"Kenyataannya bukti yang diklaim KSP Moeldoko itu bukanlah bukti baru keempat maupun itu telah menjadi bukti persidangan di PTUN Jakarta khususnya dalam perkara nomor 150/G/2021/PTUN/Jakarta yang telah diputus pada tanggal 23 November 2021," jelas AHY.

Karena itu, AHY menyatakan bahwa pihaknya telah siap melakukan kontra memori atas pengajuan PK dari Moeldoko Cs. Adapun kontra memori ini akan langsung dikirimkan oleh tim kuasa hukum Partai Demokrat.

"Secara resmi hari ini tim hukum kami akan mengajukan kontra memori atau jawaban atas pengajuan PK tersebut," ungkap AHY.

Lebih lanjut, Putra Sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menegaskan siap untuk mempertahankan kedaulatan partai Demokrat. Sebaliknya, pihaknya tidak gentar sedikitpun dengan gugatan Moeldoko Cs.

"Kita siap untuk mempertahankan kedaulatan partai kita. Dengan segala cara, dengan segala sumber daya yang kami dan kita semua miliki. Kami tidak gentar sedikit pun kita akan hadapi segala tantangan dan risiko yang ada di depan mata. Siap semuanya?," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Tak Heran Moeldoko Ngotot Kembali Kudeta Partai Demokrat: Kalau Punya Kuasa Ya Gas Terus, https://www.tribunnews.com/nasional/2023/04/06/pengamat-tak-heran-moeldoko-ngototkembalikudeta-partai-demokrat-kalau-punya-kuasa-yagasterus?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved