Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minsel Sulawesi Utara

Hujan Sebabkan Ruas Jalan di Minsel Sulawesi Utara Tergenang Air, Pandangan Terhalang Kabut

Hujan deras disertai angin kencang melanda Amurang, Minsel, selama 4 jam. Selain itu, kabut juga menghalangi pandangan.

Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/HO
Hujan deras disertai angin kencang terjadi di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Selasa (4/4/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINSEL - Hujan deras disertai angin kencang terjadi di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Selasa (4/4/2023).

Pantauan Tribunmanado.co.id, Amurang Raya diguyur hujan hampir 4 jam. 

Tampak genangan air setinggi mata kaki orang dewasa di beberapa ruas jalan. 

Selain hujan dan angin, kabut juga mengakibatkan jarak pandang pengemudi kendaraan bermotor di Jalur Trans Sulawesi Amurang jadi terbatas. 

Kendaraan yang melintas pun harus menyalakan lampu saat melintas di Jalur Trans Sulawesi Amurang.

Saat ini, langit masih diselimuti awan gelap sehingga kemungkinan besar hujan masih akan terjadi sampai malam hari. 

Menyikapi kondiai cuaca ekstrem yang terjadi hari ini, Pemkab Minsel mengimbau agar masyarakat waspada terhadap kemungkinan bencana. 

"Untuk kondisi cuaca yang cepat sekali berubah saat ini, kewapadaan perlu ditingkatkan. Membersihkan saluran-saluran air sangat  penting dan jangan membuang sampah di got ataupun di sekitar daerah aliran sungai, demi mencegah terjadinya banjir," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel, Thorie Joseph, kepada Tribunmanado.co.id.

Dia juga mengingatkan para pengendara, khususnya motor untuk waspada bahaya pohon tumbang dan tanah longsor. 

"Selalu waspada dalam perjalanan. Sebaiknya menghindari jalan yang rawan longsor," tutup Thorie Joseph.

Baca juga: Gempa Guncang Bengkulu, Sumut, NTT, Info Terkini BMKG Selasa 4 April 2023 Siang-Sore

Baca juga: Termotivasi dari Keluarga, Atjo Kembuan Memilih Berkarier di Dunia Perbankan Sulawesi Utara

Cuaca Buruk, Nelayan di Manado Sulawesi Utara Tak Melaut, Pengaruhi Ekonomi

Nelayan tradisional di Kelurahan Bitung Karangria, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara, terpaksa menghentikan aktivitas melaut.

Pasalnya, cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di perairan sejak 3 hari yang lalu.

Para nelayan tersebut mengaku tak berani melaut di tengah kondisi cuaca ekstrem karena sangat berrisiko bagi keselamatan mereka.

"Kami belum bisa melaut. Cuaca masih ekstrem di tengah laut, sampai hari ini," kata salah satu nelayan bernama Lisa kepada tribunmanado,co, id, Senin (3/4/2023).

Perahu nelayan terparkir di pantai Bitung Karangria, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (3/4/2023).
Perahu nelayan terparkir di pantai Bitung Karangria, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (3/4/2023). (Tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku)

Dia menjelaskan, para nelayan di Kelurahan Bitung Karangria sudah 3 hari tidak melaut karena cuaca buruk.

"Sudah 3 hari ketinggian gelombang mencapai dua meter di wilayah perairan Manado. Tentu sangat membahayakan sehingga banyak nelayan yang tidak berani turun melaut mencari ikan," tuturnya.

Akibat tak bisa melaut kehidupan ekonomi para nelayan menjadi terganggu.

"Kami tidak ada pemasukan karena mau kerja apalagi coba selain pergi melaut," tuturnya.

Lisa berharap cuaca ekstrem bisa cepat berlalu agar para nelayan bisa kembali melaut.

Baca juga: Video Viral Kecelakaan Maut Motor Ditabrak Kereta Api di Palang Pintu Sumokali-Sidoarjo

Baca juga: Arti Mimpi Mendapat Cincin Kawin, Ini Tafsiran Lengkapnya

"Kami berharap cuaca buruk bisa berlalu secepatnya supaya kami melaut lagi karena ada keluarga yang harus dihidupkan di rumah," pungkasnya.(*)

(Tribunmanado.co.id/Manuel Mamoto/Ferdi Guhuhuku)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved