Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ajudan Kapolda Gorontalo Tewas

Bukti Baru Soal Kematian Briptu RF Ajudan Kapolda Gorontalo, Ada Postingan Berbau Kematian

Pihak Polda Gorontalo akan mencari tahu timbulnya kekecewaan hingga menyebabkan Briptu RF nekat bunuh diri. 

Editor: Alpen Martinus
Istimewa
Simak 7 fakta kasus Briptu RF, anggota Polda Gorontalo yang ditemukan tewas di dalam mobil dinas berikut ini. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus tewasnya Briptu RF di dalam mobil dinas Kapolda Gorontalo masih terus diselidiki.

Sejumlah fakta pun mulai terungkap dan dikumpulkan oleh Polda Gorontalo

Dirkrimsus Polda Gorontalo Kombes Nur Santiko mengungkap fakta baru  kasus kematian Briptu Rully Firmansyah alias Briptu RF.

Baca juga: Terungkap Motif Briptu RF Akhiri Hidup di Dalam Mobil Dinas Kapolda Gorontalo, Keterangan Kerabat


Potret akun instagram Briptu Rully Firmansyah alias Briptu RF. (TribunGorontalo.com/WawanAkuba)

tak hanya melakukan olah TKP, namun mereka melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Juga orang terdekat Briptu RF, selain itu dilakukan pemeriksan terhadap beberapa media sosial Briptu RF.

Memang awalnya diduga korban meninggal dunia lantaran bunuh diri.

Melalui media sosial tersebut semakin jelas hal yang memicu kematian tersebut.

Baca juga: Hasil Olah TKP Tewasnya Briptu RF Ajudan Kapolda Gorontalo, Polisi Temukan Fakta Baru

Saat konferensi pers di Polda Gorontalo pada Minggu (26/3/2023) kemarin, Nur Santiko menjelaskan jika Briptu RF kerap memposting hal-hal berbau kematian. 

“Beberapa waktu terakhir memang korban ini mengirim (posting) hal-hal yang berbau tentang kematian," ujarnya.

Postingan Briptu RF itu kini tak bisa ditelusuri, lantaran akun instagramnya dikunci. 

Lagian, jika ditelusuri, akun instagram Briptu RF tidak memiliki postingan sama sekali alias nol. Kendati pengikutnya mencapai ratusan. 

Baca juga: Sosok Briptu RF, Staf Pribadi Pimpinan Polda Gorontalo, Ditemukan Tewas di Mobil Dinas

Sejauh ini belum ada dugaan kematian Briptu RF yang mengarah pada kekerasan. 

Pihak kepolisian sejauh ini masih menduga Briptu RF menembak dirinya sendiri alias bunuh diri. 

Sebelumnya, Nur Santiko juga mengatakan bahwa pihaknya sempat menemui kendala karena tidak banyak informasi yang bisa digali dari Briptu RF karena termasuk orang yang tertutup.

"Beberapa hal kami sempat mengalami kebingungan karena dari mana kami harus melangkah, pribadi yang bersangkutan termasuk cukup tertutup, tidak banyak informasi yang dapat digali," kata Nur Santiko.

Namun, Nur Santiko mengungkapkan sedikit demi sedikit kasus mulai terlihat.

Hal itu berkat informasi dari para saksi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kematian dan keterangan soal asmara yang terpendam serta kekecewaan.

"Namun, kemudian sedikit demi sedikit mulai terkuak, adanya informasi bahwa belakangan ini ada kiriman-kiriman yang berbau kematian dan sebagainya."

"Kemudian adanya keluhan bahwa ada hal-hal perasaan cinta yang terpendam dan kekecewaan," tutur Nur Santiko.

Diduga Bunuh diri Karena Persoalan Asmara

“Sampai dengan saat ini, indikasi bahwa (bunuh diri Briptu RF) ini terkait motif asmara yang terpendam,” Dirkrimsus Polda Gorontalo, Kombes Nur Santiko, Minggu (26/3/2023). 

Indikasi itu kata dia berdasarkan keterangan beberapa kerabat Briptu RF. 

Pihaknya juga mendapatkan keterangan lain, bahwa Briptu RF menyukai seseorang.

“Keterangan yang lain bahwa ada seseorang yang ia (Briptu RF) sukai,” kata Nur Santiko lagi, “yang bersangkutan mengenal seseorang, ini yang kami akan dalami lagi. Orang (wanita) ini siapa?”

Pihak Polda Gorontalo akan mencari tahu timbulnya kekecewaan hingga menyebabkan Briptu RF nekat bunuh diri. 

“Dan kenapa timbul kekecewaan. Karena mengenal seseorang ini ada kekecewaan, ini yang akan kami dalami,” kata dia.  

Keluarga korban memang kata dia belum tahu terkait adanya keterlibatan asmara dalam kasus ini. 

Keluarga hanya tahu Briptu RF memiliki sedikit masalah dengan pacar yang lama. “Namun dengan yang (pacar) baru, keluarga belum tahu,” tukas Nur Santiko. 

Diberitakan sebelumnya, Briptu RF yang ditemukan tewas di dalam mobil dinas, merupakan anggota Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Kapolda Gorontalo.

Briptu RF meninggal dengan luka tembak di dada kiri. Ia ditemukan tewas terkunci di dalam mobil dinas Polda Gorontalo, pagi tadi.

Dugaan sementara, Briptu RF melakukan bunuh diri di dalam mobil dinas tersebut. Lokasinya di Desa Ombulo, Kabupaten Gorontalo. 

Kabid Humas menduga hal tersebut, karena melihat dari kejadian awal. Sebab, sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Briptu RF. 

Setidaknya ada 4 fakta hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menguatkan dugaan Briptu RF tewas bunuh diri. 

Menurut Kabid Humas Polda Gorontalo, Wahyu Tri Cahyono, Briptu RF ditemukan seorang diri di mobil tersebut. 

Briptu RF  berada di tempat duduk pengemudi, dalam kondisi bersandar ke belakang.

Polisi menemukan 5 butir amunisi di dashboard bawah mobil.

Sementara senjata ditemukan di sebelah kiri badan korban di tempat handle rem, dengan selongsong ditemukan di dalam senjata.

Posisi tangan kanan korban berada di sebelah kanan badan dengan posisi seperti menarik pelatuk.

Tangan kiri korban memegang handle rem tangan.

Terdapat cairan berupa minuman di dalam kantong kresek warna putih.

Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Diduga korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembak menggunakan tangan kanan,” ungkap Wahyu.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved