Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian

Renungan Harian Hari Ini 28 Maret 2023, Yesaya 38:17, Menyikapi Penderitaan

Renungan harian hari ini mengenai menyikapi penderitaan yang terdapat dalam Yesaya 38:17.

Editor: Tirza Ponto
Wikipedia
Renungan harian hari ini mengenai menyikapi penderitaan yang terdapat dalam Yesaya 38:17. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian hari ini mengenai menyikapi penderitaan yang terdapat dalam Yesaya 38:17,

"Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu."

Tribunners…

Ayat ini merupakan curahan isi hati Hizkia yang dituangkan dalam bentuk tulisan, setelah ia disembuhkan Tuhan. Hizkia mengakui, oleh pertolongan Tuhan, penderitaan pahit yang dialaminya dapat berubah menjadi keselamatan.

Inilah juga yang harus kita imani ketika kita alami penderitaan. Tantangan terberat kita sebagai manusia adalah saat Tuhan memproses kita melalui penderitaan yang pahit.

Meskipun sebagian besar penderitaan kita disebabkan oleh pekerjaan iblis dan kesalahan kita sendiri, tetapi sebagai umat Tuhan kita harus percaya bahwa di balik penderitaan yang pahit itu, ada keselamatan yang Tuhan sediakan bagi kita, asal kita tetap bersandar kepadaNya.

Seperti pengalaman bangsa Israel, tak ada tanah perjanjian tanpa terlebih dahulu berhadapan dengan padang gurun dan raksasa-raksasa; demikianlah hidup kita diproses Tuhan sedemikian rupa melalui berbagai ujian dan penderitaan, supaya kita menjadi gereja yang dewasa.

Tuhan Yesuspun mengalami hal yang sama, IA pernah alami ujian padang gurun (Matius 4:1-11), melewati proses salib, bahkan sampai menyerahkan nyawaNya. Namun justru melalui proses itulah, IA ditinggikan dan dimuliakan. Jadi, tak ada mahkota atau kemuliaan tanpa melalui “proses salib”.

Apa yang harus kita lakukan dalam menyikapi penderitaan atau hari-hari buruk yang kita alami?

1). Berseru dan percaya saja kepada Tuhan Yesus.

Kita terkadang tidak mengerti rancangan atau cara Allah bekerja. Tidak jarang IA mengijinkan perkara-perkara buruk terjadi dalam hidup kita. Tetapi satu hal yang harus kita percaya, bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ketika kita berseru kepadaNya, IA pasti mendengar kita, sebab IA bukanlah Tuhan yang tuli. Mazmur 4:2 Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku! Perhatikan kalimat “Engkau memberi kelegaan kepadaku”, dalam bahasa Inggris: “…thou hast enlarged me when I was in distress…” yang berarti: di dalam kesesakan, Engkau memperbesar kapasitasku. Saat Tuhan memproses kita dalam kesesakan atau penderitaan, percayalah IA sendiri yang akan memperbesar kapasitas kita.

2). Percayalah bahwa dengan berjalannya waktu, selalu ada jawaban atau jalan keluar dari Tuhan.

Karena Tuhan Yesus telah berhasil melewati penderitaan salib dan IA menang (telah bangkit); maka ini membuktikan bahwa IA sanggup memberi jalan keluar bagi kita.

3). Tetap merindukan kehadiran Tuhan.

Roh Kudus akan membantu kita bertahan (survive) dalam penderitaan. KehadiranNya itu cukup bagi kita. Artinya, kita akan dimampukanNya untuk menjadi pemenang.

Untuk itu, mari tatap hari esok dengan penuh iman kepadaNya. Ingatlah bahwa kita semua adalah milik Allah. Percayalah, apapun penderitaan, kesesakan, atau hari-hari buruk yang kita alami; semuanya ada dalam perhatianNya. Ia pasti menolong kita.

Haleluya. Tuhan Yesus memberkati.

Baca Berita Tribun Manado Lainnya : Google News

Baca Berita Terbaru di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved