Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WNI Sulut di Kamboja

Keluarga Tunggu Jenazah Rendy Ondang dan Istri di Desa Warembungan Minahasa Sulawesi Utara

Keluarga Rendy Ondang menanti kedatangan jenazah anaknya di Desa Warembungan. Rendy diketahui meninggal di Kamboja.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Rhendi Umar
Keluarga menanti kedatangan jenazah Rendy Ondang dari Kamboja ke Desa Warembungan, Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (22/3/2023). Rendy Ondang merupakan WNI asal Sulut yang ditemukan meninggal di Kamboja. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA - Keluarga Rendy Ondang sudah menunggu kepulangan jenazahnya dari Kamboja ke Desa Warembungan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Rendy Ondang merupakan warga negara Indonesia (WNI) asal Sulawesi Utara yang meninggal di Kamboja Selasa (21/3/2023).

Rumah Rendy Ondang berada di depan Gereja GMIM Sion Warembungan.

Dari pantauan Tribunmanado.co.id, mereka telah mempersiapkan upacara pemakaman dengan membuat tenda serta mengatur kursi-kursi yang ada.

Sejumlah keluarga Rendy ikut turut membantu persiapan ini.

Bagi keluarga, Rendy merupakan sosok yang baik dalam pergaulan.

Pribadinya dikenal murah senyum dan baik kepada semua orang.

Mereka berharap jenazah Rendy Ondang dan istrinya yang masih hidup bisa tiba di Desa Warembungan secepatnya.

Penyebab Kematian Rendy Ondang, WNI Asal Sulut di Kamboja Belum Diketahui

Penyebab kematian Rendy Ondang, WNI asal Sulut yang meninggal di Kamboja masih belum diketahui.

Baca juga: Marchelino Mewengkang Bantah Isu Kekerasan Terhadap WNI Asal Sulut di Kamboja yang Viral di Medsos

Baca juga: 50 Poster Ucapan Ramadhan 1444 H Tahun 2023, Cocok Dijadikan Status WhatsApp, Facebook dan Instagram

Marchelino Mewengkang dari Membara Law Firm selaku kuasa hukum keluarga korban menuturkan, penyebab kematian masih dalam penulusuran aparat.

"Masih ditelusuri," katanya Rabu (22/3/2023).

Dikatakan Marchelino, Rendy dan istri merupakan korban penipuan. Keduanya berangkat ke Kamboja dengan harapan beroleh pekerjaan customer service sesuai yang dijanjikan.

"Namun pekerjaan keduanya ternyata lain hingga keduanya merasa tertipu," kata dia.

Dari situ, pasutri ini berketetapan hati untuk berhenti dan kembali ke Indonesia.

Caption: Keluarga Rendy Ondang, WNI asal Sulawesi Utara yang meninggal di
Keluarga menanti kedatangan jenazah Rendy Ondang dari Kamboja ke Desa Warembungan, Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (22/3/2023). Rendy Ondang merupakan WNI asal Sulut yang ditemukan meninggal di Kamboja.

Rendy pun meninggalkan perusahaan dengan diam diam. Lokasi yang ia tuju adalah KBRI.

"Sang istri tetap di perusahaan menanti kabar dari sang suami," katanya. Dua hari lamanya Rendy hilang.

Sang istri lantas meminta perusahaan melapor ke polisi.

Kemudian ditemukanlah jenazah Rendy.

Dikatakan Marchelino, jenazah Rendy kini ditempatkan polisi setempat di Yim Funeral Service yang merupakan rumah duka atau tempat penyimpanan janazah.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Sulawesi Utara Rabu Siang, BMKG: Titik Guncangan di Darat

Baca juga: Rekap Gempa Pagi-Siang Rabu 22 Maret 2023, 4 Kali di Jayapura, M 4.4 di Jawa Barat, M 5.3 di Sulut

Marchelino mengaku masih belum tahu penyebab pasti kematian dari Rendy.

Ia membantah kabar di medsos yang menyebut istri korban alami rudapaksa dari bos perusahaan.

"Itu tidak benar," katanya.

Ia menuturkan, istri korban berupaya dipulangkan oleh pihaknya dan HBL Foundation.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak cepat percaya dengan tawaran kerja di luar negeri.

Kolase foto Marchelino Mewengkang dari Membara Law Firm kuasa hukum keluarga korban dan keluarga Rendy Ondang, WNI asal Sulawesi Utara yang meninggal di Kamboja sudah melakukan persiapan kepulangan dari Negara Kamboja ke Desa Warembungan, Kabupaten Minahasa
Kolase foto Marchelino Mewengkang dari Membara Law Firm kuasa hukum keluarga korban dan keluarga Rendy Ondang, WNI asal Sulawesi Utara yang meninggal di Kamboja sudah melakukan persiapan kepulangan dari Negara Kamboja ke Desa Warembungan, Kabupaten Minahasa (Marchelino Mewengkang, Rhendi Umar Tribun Manado)

"Masyarakat harus waspada dengan tawaran kerja yang menggiurkan di Kamboja, karena sudah banyak kasus penipuan yang dialami WNI di sana," katanya.(*)

(Tribunmanado.co.id/Rhendi Umar/Arthur Rompis)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved