Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mutilasi di Sleman

5 Fakta Ibu Muda Dimutilasi di Sleman, Diajak Pelaku ke Penginapan dan Dieksekusi Saat Lagi Begini

Berikut ini 5 fakta kasus mutilasi seorang ibu muda di Sleman yang berhasil dirangkum TRIBUNMANADO.CO.ID.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
kolase Tribunmanado/ HO
kolase foto yang berkaitan dengan mutilasi di Sleman 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jajaran Polda DI Yogyakarta berhasil membongkar kasus mutilasi di Pakem, Sleman, Yogyakarta.

Siapa pelaku hingga motif mutilasi di Sleman pun akhirnya terungkap.

Diketahui seorang ibu muda bernama Ayu Indrawari (35) tewas ditangan pria bernama Heru Prastiyo.

Polda DI Yogyakarta baru-baru inipun telah beberkan motif pelaku pembunuhan dan mutilasi perempuan di sebuah penginapan di Sleman Rabu (22/3/2023).

Berikut ini 5 fakta kasus mutilasi seorang ibu muda di Sleman yang berhasil dirangkum TRIBUNMANADO.CO.ID.

1. Identitas pelaku mutilasi di penginapan di Sleman

Pelaku yang mutilasi ibu muda di Sleman jadi 65 bagian berhasil diamankan Tim Opsnal gabungan dari Polresta Sleman dan Polda DIY.

Pelaku merupakan laki-laki berusia 23 tahun bernama Heru Prastiyo.

Pelaku mutilasi di penginapan di Pakem, Sleman tersebut berhasil diringkus polisi tanpa perlawanan.

Penangkapan dilakukan di rumah salah satu kerabat pelaku di Temanggung, Jawa Tengah.

Penangkapan tersebut dikonfirmasi Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Nuredy Irwansyah Putra.

"Barusan saya dapat laporan dari tim opsnal di lapangan, pelaku (siang ini) baru ditangkap. Ditangkap di Temanggung."

2. Detik-detik penangkapan pelaku mutilasi

Keberadaan pelaku di wilayah Temanggung berhasil diketahui setelah pihak kepolisian melakukan serangkaian penyelidikan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Usai mengetahui identitas pelaku, polisi langsung bergerak dan melakukan penangkapan.

Pelaku ditangkap di rumah salah satu keluarganya tanpa perlawanan.

Penangkapan tersebut setelah pihak kepolisian memeriksa sejumlah saksi serta penggeledahan di lokasi kejadian.

"Sehingga kuat dugaan yang bersangkutan yang melakukan (Mutilasi).

Kemudian kami lakukan pengejaran dan kami dapat informasi ketangkap di Temanggung ," jelas Nuredy.

Nuredy pun mengungkapkan, akan menginformasikan lebih jelas soal penangkapan pelaku kasus mutilasi di Sleman ini.

Pelaku pembunuhan AI yang disertai mutilasi sudah ditangkap
Pelaku pembunuhan AI yang disertai mutilasi sudah ditangkap tim opsnal gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Polresta Sleman.

3. Korban diajak check in oleh pelaku

Diketahui, pelaku dan korban saling mengenal melalui sosial media.

Pelaku sendiri bekerja sebagai pengurus tenda di wilayah Sleman.

Mengutip TribunJogja.com, saat hari kejadian, pelaku dan korban bersepakat untuk bertemu.

Pelaku pun menjemput korban di kawasan Kota Jogja dengan menggunakan kendaraan bermotor.

keduanya lantas pergi ke penginapan.

Kepada polisi, pelaku mengaku telah menyiapkan pisau.

Pisau tersebut disimpan di balik selimut kamar penginapan dan telah disiapkan sebelum menjemput korban.

Pisau itulah yang digunakan pelaku untuk mengakhiri hidup AI, korbannya.

Nuredy mengatakan, pelaku datang ke penginapan pada Sabtu (18/3/2023) pukul 13.00 WIB.

Pelaku check in dengan durasi waktu enam jam dengan biaya Rp 60 ribu.

Kemudian pada pukul 14.00 WIB, pelaku keluar keluar dari penginapan dan kembali lagi sekira pukul 15.00-16.00 WIB.

"Saat datang lagi itu, keterangan dari penjaga wisma (pelaku) datang bersama wanita," kata dia, Senin (21/3/2023).

4. Korban dieksekusi saat lagi lakukan hal ini

Korban dieksekusi oleh pelaku ada saat korban membuka baju dan dalam keadaan lengah.

"(korban) langsung dipukul kepala bagian belakang kemudian lumpuh dan dilakukan eksekusi," tuturnya.

Setelah dilumpuhkan pelaku lantas memotong-motong tubuh korban hingga menjadi beberapa bagian yakni tiga potongan besar serta 62 potongan kecil dari tubuh korban.

Proses mutilasi itu dilakukan tersangka dengan tenang dan menggunakan alat pisau komando, gergaji dan cutter yang sudah disiapkan tersangka.

"Jadi ada ptongan besar, kecil sampai sedang ini menurut kami dilakukan tidak dengan buru-buru, maksudnya mungkin dari pelaku dia ingin cepat tapi dalam pelaksanaannya itu ternyata dia memotong membutuhkan waktu yang cukup lama," tutur Kasubbid Dokpol Biddokes Polda DIY sekaligus Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda DIY AKBP Aji Kadarmo.

Pelaku juga sempat memperpanjang sewa kamar.

Setelah pelaku dan korban masuk ke kamar, keduanya tak keluar lagi.

Beberapa waktu kemudian, pelaku keluar kamar dengan membawa motor.

Penjaga wisma menyaksikan, sudah tak melihat kendaraan yang dibawa pelaku, Minggu (19/3/2023) sekira pukul 02.00 WIB.

Namun, di hari yang sama, penjaga menaruh curiga.

Kecurigaan tersebut karena motor pelaku sudah tidak ada, namun lampu kamar masih menyala.

Kamri, Dukuh Porwodadi mengatakan, penjaga wisma langsung mendatangi kamar dan mengetuk pintu.

Namun, setelah pintunya diketuk, penjaga tak mendapatkan jawaban.

Penjaga wisma pun berinisiatif untuk mencongkel jendela.

"Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil ditemukanlah (mayat) di kamar mandi," kata Kamri, Senin (20/3/2023).

Korban ditemukan di kamar mandi dalam kondisi tubuh yang tidak utuh.

Penjaga wisma pun langsung melaporkan temuannya ke perangkat desa, dan langsung dilaporkan ke Polsek Pakem.

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. (pakistantoday.com.pk)

5. Motif Pelaku Mutilasi di Sleman

Kombes Nuredy Irwansyah Putra selaku Dirreskrimum Polda DIY mengatakan, motif tersangka, Heru Prastiyo (23) melakukan pembunuhan karena ingin menguasai harta milik korbannya, AI (34).

"Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan untuk menguasai harta milik korban, dikarenakan tersangka terlilit hutang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp8 juta," ujarnya, dikutip dari Tribun Jogja.

"Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan untuk menguasai harta milik korban, dikarenakan tersangka terlilit hutang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp8 juta," ujarnya, dikutip dari Tribun Jogja.

Keinginan untuk segera mendapatkan uang tersebut lah yang menjadi pemicu pembunuhan.

Sedangkan motif tersangka melakukan mutilasi adalah untuk meninggalkan jejak pembunuhannya.

Ia berencana membuang potongan tubuh korbannya ke septik tank atau ke toilet penginapan.

"Sedangkan tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah dipersiapkan, ransel juga kami temukan di TKP untuk dibuang," jelasnya.

Artikel ini hasil kompilasi daur ulang dari TRIBUNMANADO.CO.ID dari artikel yang diolah dari Tribunnews.com dengan judul Pelaku Mutilasi di Sleman Ditangkap Tanpa Perlawanan, Siapkan Pisau sejak Sebelum Awal Bertemu

Sumber: Tribunnews.com

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dan dari artikel yang telah tayang di Tribunnews.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved