Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Harga Cabai Tinggi, Ini Penjelasan Kepala Bidang Pasar Disprindagnaker Sitaro Junaedy Sasela

Tak hanya Cabai, kenaikan harga juga berlaku untuk bumbu dapur jenis Tomat yang kini dijual Rp 18 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 12 ribu.

|
Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
Vian Hermanses/tribunmanado.co.id
Aktivitas jual beli di Pasar Ulu Siau, Sitaro, Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga Cabai di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) kembali naik.

Salah satu bumbu dapur yang jadi kebutuhan utama warga untuk memasak itu dijual dengan harga Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram.

Angka tersebut naik cukup signifikan bila dibandingkan dengan harga jual cabai sebelumnya yang dibanderol Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram.

Tak hanya Cabai, kenaikan harga juga berlaku untuk bumbu dapur jenis tomat yang kini dijual Rp 18 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 12 ribu.

Kondisi berbeda justru berlaku pada Bawang yang mengalami penurunan harga dari sebelumnya dijual per kilogram Rp 50 ribu menjadi Rp 45 ribu.

Terkait kondisi ini, Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Sitaro, Junaedy Sasela menyampaikan penjelasan penyebab utama naiknya harga Cabai dan Tomat.

"Mengenai harga Cabai. Ini memang sudah naik dari kota asal atau pemasok sehingga tiba di pasar tradisional di Sitaro mengalami dampak kenaikan," kata Sasela, Senin (20/3/2023).

Menyikapi kenaikan harga ini, Sasela bilang pihaknya kini intens melakukan monitoring terhadap persediaan barang di tingkat pengecer di Sitaro.

Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kekosongan barang yang berujung pada kenaikan harga lebih tinggi lagi dibandingkan sekarang.

"Langkah-langkah yang kami ambil antara lain mengawasi dan menjaga agar stok barang tetap ada dilevel pengecer. Jika kosong akan mengalami dampak yang lebih buruk lagi terhadap kenaikan harga," ujar Sasela.

Untuk saat ini, dia menjamin adanya persediaan barang yang mencukupi di kalangan pengecer.

"Sejauh ini masih tersedia. Mudah-mudahan kondisi seperti ini bisa kembali normal. Apalagi jelang hari raya seperti saat ini," terang Sasela.

Anis, salah satu penjual bumbu dapur yang dijumpai di Pasar Ulu Siau menuturkan kenaikan harga Cabai di pasar tradisional di Sitaro disebabkan minimnya pasokan dari daerah asal.

"Biasanya pengiriman rutin dari Gorontalo. Tapi belakangan ini belum ada yang masuk, jadi persediaan sedikit," kata Anis.

Meski mengalami kenaikan harga yang signifikan, namun Anis menyebut masyarakat selaku konsumen tetap membeli barang tanpa mengeluh dengan harga yang berlaku saat ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved