Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minsel Sulawesi Utara

Kisah Sejarah Permesta di Minahasa Sulawesi Utara dari Reinhold Lontokan

Reinhold Lontokan menjelaskan berdirinya Permesta. Ia mengatakan bahwa Permesta hanya ingin pemerataan pembangunan di daerah.

Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/HO
Reinhold Lontokan, salah satu mantan prajurit Permesta saat diwawancarai di Minsel, Sulawesi Utara, Jumat (10/3/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINSEL - Reinhold Lontokan (81) adalah salah satu yang terlibat dalam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di tanah Minahasa, Sulawesi Utara. 

Saat wawancara bersama Tribumanado.co.id pada Jumat (10/3/2023), ia menceritakan sejarah berdirinya Permesta. 

Permesta merupakan sebuah gerakan militer di Indonesia. 

Dideklarasikan oleh pemimpin militer dan sipil Indonesia bagian timur pada tanggal 2 Maret 1957 di Makassar. 

"Deklarasi Permesta dilakukan oleh Alex Kawilarang, Ventje Sumual, dan Daniel Somba bersama 50 orang petinggi dan seingat saya ada satu wartawan tapi sudah lupa namanya di Makassar, Sulawesi Selatan," ungkapnya.

Dia juga sampaikan kalau tujuan dari Permesta itu berbeda dengan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang ingin menjadi negara sendiri.

"Permesta hanya bertujuan untuk adanya pemerataan di daerah, baik pemerataan pemerintahan, pembangunan infrastruktur dan pendidikan bukan mendirikan negara sendiri," jelasnya. 

Lebih lanjut dia katakan kalau Permesta menolak kebijakan pemerintah pusat. 

"Kami menolak 70 persen hasil daerah ke pusat, kami ingin sebaliknya. 30 persen ke pusat 70 persen ke daerah," katanya. 

Kontak senjata dengan pasukan pemerintah pusat pun tidak terhindarkan, termasuk di daerah Minahasa. 

Baca juga: Berita Populer Artis: Sosok Istri Marshel Widianto hingga Prestasi Surya Sahetapy Anak Dewi Yull

Baca juga: Tinggal di Minsel Sulawesi Utara, Reinhold Lontokan Ikut Permesta Saat Masih Sekolah

Gencatan senjata pasca terjadinya kontak senjata yang panjang terjadi pada tahun 1961.

Tinggal di Minsel Sulawesi Utara, Reinhold Lontokan Ikut Permesta Saat Masih Sekolah

Reinhold Lontokan adalah pria kelahiran Pondang, 23 Juni 1942.

Tribunmanado.co.id berkesempatan mewawancarainya ketika sedang duduk santai depan kios dan tambal ban yang tidak jauh dari rumahnya di Desa Lelema, Kecamatan Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.

Ada banyak kisah perjuangan hidupnya yang diceritakan saat itu.

Reinhold Lontokan, salah satu mantan prajurit Permesta saat diwawancarai di Minsel, Sulawesi Utara, Jumat (10/3/2023).
Reinhold Lontokan, salah satu mantan prajurit Permesta saat diwawancarai di Minsel, Sulawesi Utara, Jumat (10/3/2023). (Tribunmanado.co.id/HO)

Menariknya, Reinhold Lontokan ternyata terlibat dalam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di tanah Minahasa.

Dia bercerita ikut sebagai tentara Permesta sejak masih sekolah SMEP Amurang tahun 1956.

"Waktu itu ada wajib militer dan saya salah satu yang ikut bergabung sebagai tentara Permesta, " ujar Reinhold Lontokan.

Berbagai pelatihan militer dia ikuti saat itu sampai terpilih menjadi ajudan dari dua Komandan Batalyon.

"Selesai pelatihan militer saya dapat nomor keanggotaan NRP 505272 dan menjadi ajudan Komandan Batalyon A yang dipimpin mayor George Iroth yang merupakan eks tentara TNI. Dan diganti oleh Mayor Demsi," kata Reinhold Lontokan.

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Senin 20 Maret 2023, Taurus Ambil Keputusan Besar, Gemini Harus Optimis

Baca juga: LIVE STREAMING Manchester United vs Fulham di Piala FA, Tayang Malam Ini Pukul 23.30 WIB

Usai tugasnya sebagai ajudan Komandan Batalyon A, Reinhold Lontokan kemudian ditarik menjadi pasukan Kombet Batalyon, semacam Kopassus.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved