Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minut Sulawesi Utara

Impor Pakaian Bekas Dilarang, Pedagang dan Pembeli di Minut Sulawesi Utara Enggan Buka Suara

Pedagang dan pembeli pakaian bekas di Pasar Airmadidi, Minut, enggan berkomentar terkait impor pakaian bekas yang dilarang.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan
Suasana penjualan cabo di Pasar Airmadidi Minut, Sulawesi Utara, Sabtu (18/3/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINUT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bisnis impor pakaian bekas impor sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.

Oleh karena itu, ia meminta agar bisnis tersebut ditelusuri dan ditindak.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menjelaskan bahaya kesehatan saat masyarakat menggunakan pakaian bekas yang didapat dari aktivitas thrifting (belanja baju bekas).

"Tentu masyarakat dirugikan karena (pakaian) bekas itu bahaya. Bisa jamur, bisa bawa penyakit kulit," ujar Zulkifli Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Kalau di Sulawesi Utara, pakaian bekas impor ini disebut cabo, singkatan dari cakar bongkar.

Terpantau di Pasar Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara hingga hari ini, Sabtu (18/3/2023) penjualan masih seperti biasa.

Baca juga: Kisah Pilu Nur TKW di Hongkong, Rawat Majikan Lumpuh Otak, Kerap Dibuat Emosi

Baca juga: Pembangunan BLK Tondano dan Bolmong Berbau Korupsi, GTI Sulawesi Utara Minta Polda Usut Tuntas

Kurang lebih penjual ada 20 orang, dengan ribuan pakaian yang bervariasi.

Dari puluhan orang yang berjualan di pasar Airmadidi ini, masyarakat yang membeli lebih banyak.

Ada lebih dari 100 orang.

Foto fis Suasana penjualan cabo di Pasar Airmadidi Minut, Sulawesi UtaraAda link live
Suasana penjualan cabo di Pasar Airmadidi, Minut, Sulawesi Utara, Sabtu (18/3/2023).

Namun, sayang dari puluhan pedagang cabo ini, enggan berbicara dengan alasan sibuk.

"Maaf pak, masih sibuk berjualan ini," kata pedagang cabo yang enggan memberikan keterangan.

Bukan hanya itu, dari ratusan masyarakat, beberapa yang ditemui dan akan dimintai keterangan juga tidak mau dan mengaku sibuk.

Baca juga: Sinopsis Drakor Shop of The Lamp, Drama Fantasi Terbaru, Kisah Orang Hidup & Orang Mati

Baca juga: Harga Beras di Kotamobagu Sulawesi Utara Naik, Dijual Rp 12.500 - Rp 13.000 per Kilogram

"Maaf pak, sibuk," ucap beberapa masyarakat dengan jawaban yang sama.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved