Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan di Minut

Frangky Wenas Siap Berdamai Dengan Pengendara Bus yang Menabrak Sepeda Motornya Sampai Rusak Parah

Frangky memahami apa permintaan pihak pengendara bus, asalkan motor bekas yang akan diberikan kepadanya sesuai keinginannya.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan
Frangky Wenas pemilik motor Honda Beat yang ditabrak bus di Jalan Soekarno, Minahasa Utara, Jumat (17/3/2023). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Frangky Wenas pemilik motor Honda Beat yang ditabrak bus di Jalan Soekarno, Minahasa Utara, Sulawesi Utara siap berdamai.

Ia siap berbicara secara kekeluargaan dengan pengendara.

"Saya minta motor saya diganti baru, tapi dari pihak pengendara meminta agar diganti bekas yang lengkap surat dengan motor saya yang rusak," ucap Frangky, Jumat (17/3/2023).

Frangky menyebut motornya yang rusak atas nama sendiri dan sudah memiliki BPKB.

Dengan begitu, Frangky memahami apa permintaan pihak pengendara bus, asalkan motor bekas yang akan diberikan kepadanya sesuai keinginannya.

"Meskipun bekas saya mau periksa dulu kelengkapan berkas kendaraan yang akan ditukarkan, dan saya ingin kendaraan dari Minut sini agar kalau saya mau urus surat-suratnya tidak ke daerah lain, karena saya warga sini," tutur Frangky.

Frangky berharap, mudah-mudahan bisa dapat solusi terbaik.

Pengendara bus Manado Bitung yang menabrak tiga sepeda motor di jalan Soekarno adalah Manuel Rumangat.

Bus trayek Manado Bitung yang dikendarai Manuel Rumangat nomor polisi DB 7596 CK.

Kemudian tiga motor yang ditabraknya Honda Bead dengan nomor polisi DB 2425 FW, Honda Vario dengan nomor polisi DB 2728 ET dan Vega ZR DB 2203 MI.

Namun, dua motor yang rusak parah yaitu Honda Vario dan Beat. Kalau Vega ZR hanya bagian belakang.

Akibat, kecelakaan ini tidak ada korban jiwa.

Manuel terlihat sudah lesu dan syok akibat kecelakaan teraebut, bolak balik ke sana kemari memegang sebuah handphone.

Saat ditemui dan diajak ngobrol tribunmanado.co.id, Manuel mengaku masih syok.

Namun, dirinya menyebut semua tidak mau celaka tapi karena sudah terjadi pasti harus bertanggung jawab.

"Saya akan bertanggung jawab, sudah menghubungi bos dan akan membicarakan dengan baik sampai bisa mendapat solusi, apalagi ini beruntung tidak ada korban," ungkap Manuel.

Diakuinya, kecelakaan terjadi akibat bus yang dikendarainya mengalami rem blong.

"Masih jauh saya sudah melihat ada tanda larangan, tapi saat saya menginjak rem sudah blong sampai sepeda motor tertabrak," ungkapnya.

Ia juga mengaku, saat itu dia punya dua pilihan tabrak motor yang diparkir atau excavator, lalu dirinya memilih tabrak sepeda motor.

"Kalau saya menabrak excavator pasti ada korban jiwa di bus," tutur Manuel.

Terpantau, satu bus yang sudah terparkir dan dua motor yang sudah dalam keadaan rusak parah.

Di jalan Soekarno ini ada dua jalur.

Jalur kiri dari Airmadidi menuju Manado sedang dalam perbaikan karena kondisi jalan berlubang, sehingga ada alat berat jenis ekskavator.

Karena ada perbaikan jalan maka diberlakukan satu jalur untuk sementara.

Petugas yang sedang memperbaiki jalan memberikan tanda larangan kurang lebih 20 meter dari perbaikan jalan.

Sementara ekskavator bekerja, roda dua dari para pekerja diparkir dekat jalan yang diperbaiki, yakni jalur yang tidak bisa dilewati kendaraan lain.

Dari info yang diperoleh bus dari arah Bitung menuju Manado mengalami rem blong sehingga tidak bisa mengambil jalur di satu arah.

Walhasil bus dari arah Kota Bitung  menabrak tanda larangan dan menghancurkan dua motor yang sedang diparkir.

Dari amatan tribunmanado.co.id, pengendara bus dan pemilik motor sedang mencari solusi terbaik untuk damai.

Sampai berita ini diturunkan, Sat Lantas Polres Minut sedang menuju lokasi.

Kecelakaan ini juga mengakibatkan kemacetan di Jalan Ir Soekarno. (fis)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved