Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Band Radja Disekap dan Diancam

Update Kasus Grup Band Radja Dapat Ancaman Pembunuhan: LPSK Koordinasi dengan Kemenlu

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) segera berkomunikasi dengan pihak Kemenlu untuk memonitor kasus ancaman yang diterima band Radja.

|
Editor: Tirza Ponto
Istimewa via WartakotaLive.com
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) segera berkomunikasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memonitor kasus ancaman pembunuhan ke seluruh personel grup band Radja. 

Ian Kasela melampiaskan kekecewaannya terhadap pihak Tourism Johor.

"Bukan terima kasih yang kami dapatkan setelah acara sukses, setelah mereka terhibur, setelah kami berikan penampilan yang terbaik, Tapi malah cacian, makian, bahkan sampai ancaman membunuh terhadap kami," keluh Ian.

Para personel Radja pun merasa lebih dari diintimidasi pada saat itu.

"'Jika Radja datang lagi, jika Radja ada di Kuala Lumpur, ada di Johor, di Malaysia, mati'. (Ini) lebih dari intimidasi," ucap Ian.

Bahkan, pada saat kejadian, personel band Radja disekap di sebuah ruangan dan dikunci serta dijaga oleh beberapa bodyguard.

Hal tersebut membuat mereka tak bisa berbuat apa-apa lantaran merasa ditekan.

Mereka pun diperlakukan dengan sangat buruk.

"Memang ditekan, kita tidak bisa berbuat apa-apa."

"Dalam ruangan sempit, diisi oleh bodyguard yang banyak, bodyguard-nya dia."

"Dua orang memperlakukan kami dengan sangat biadab," ucapnya.

Namun, pihak Tourism Johor tak ingin bertanggung jawab selaku penyelenggara acara.

"Tourism Johor tidak mengambil tindakan, bahkan lepas tangan."

"Jadi dia anggep ini urusan event organizer, sementara ini acara Tourism Johor."

"Sudah jelas 'Radja Konser Tourism Johor'," beber Ian.

Trauma

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved