RHK Senin 13 Maret 2023
Bacaan Alkitab - Lukas 22:25-27 Bukan Melindungi, Tapi Melayani
Murid Yesus juga manusia biasa. Mereka memiliki keinginan atau hasrat untuk menjadi pemimpin, setidaknya di antara mereka.
Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
Lukas 22:25-27
TRIBUNMANADO.CO.ID - Murid Yesus juga manusia biasa. Mereka memiliki keinginan atau hasrat untuk menjadi pemimpin, setidaknya di antara mereka. Bahkan mereka bertengkar untuk memerebutkan kedudukan dan kebesaran masing-masing dibandingkan dengan yang lain.
Semua merasa lebih layak dan lebih pantas mendapatkan jabatan atau kedudukan. Mereka sampai bertengkar untuk memerebutkan jabatan atau kedudukan itu.
Mendengar hal itu,Yesus pun mengingatkan para murid-Nya bahwa mereka berbeda dengan kehidupan manusia duniawi. Pemerintah atau raja-raja bangsa duniawi dan penguasa menjalankan pemerintahan dan kekuasaan mereka secara hirarkis, garis komando dan berfungsi sebagai pelindung-pelindung. Sehingga menjadi pemimpin yang melindungi ataupun memerintah.

Sedangkan murid-murid Yesus, tidaklah demikian. Mereka bukanlah menjadi pelindung atau pemimpin, tapi berperan dan berfungsi sebagai hamba atau pelayan.
Jadi, para pemimpin harus menjadi yang paling muda dan pemimpin pelayan,. Yakni sebagai hamba. Jadi kepemimpinannya bukanlah sebagai pelindung atau pengayom, tetapi menjadi hamba bagi sesama dan semua orang, tanpa kecuali.
Jadi, kalau kita orang Kristen ingin menjadi yang terbesar, kita harus menjadi pelayan bukan pelindung. Melayani, bukan melindungi. Sebab hanya Tuhan yang dapat memimpin, menjaga dan melindungi umat manusia.
Tuhan Yesus kemudian menganalogikan hal itu dengan soal makan atau di meja makan. Ketika kita makan, bukankah yang terbesar adalah orang yang makan? Karena mereka dilayani? Pelayan yang akan melayani mereka yang makan.
Dan, Yesus berkata bahwa, Dia ada di tengah-tengah murid-Nya sebagai pelayan. Dalam kerendahan hati-Nya sebagai Anak Manusia, atau Manusia biasa, Yesus menjalankan peran-Nya sebagai pelayan. Dia melayani, bukan dilayani.
Jadi, hakikat tugas para murid adalah melayani sesama yang juga merupakan bentuk pelayanan kita kepada Tuhan. Sehingga yang diperlukan bagi para murid Yesus, termasuk kita yang percaya pada-Nya adalah kerendahan hati, atau hati sebagai hamba.
Kita harus melayani, melayani lebih sungguh. Itulah tugas pokok umat yang percaya pada Yesus, melayani. Bukan melindungi. Sebab melindungi dan memelihara serta memimpin hidup kita, adalah tugas dan hak Tuhan.
Jika Tuhan yang menjaga, melindungi, memelihara hidup kita, maka aman, nyaman dan damailah hidup kita. Jadi, kita diajarkan untuk hidup rendah hati dan tidak merasa diri lebih besar dari yang lain, karena sikap dan prilaku kehambaan yang kita miliki dan berlakukan dalam hidup kita.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. (ay 25, 26)
Seorang pemimpin dunia bertugas memerintah, mengatur, melindungi dan menata dengan kekuasaannya. Tetapi seorang anak Tuhan bertugas melayani tanpa pamrih dan tanpa batas sesamanya, tanpa kenal lelah, tanpa keluh kesah.
Yesus membekali murid-murid-Nya agar mereka tidak lupa diri, sombong dan serakah. Sebab, ketika Dia menderita sengsara, dianiaya dan dihukum mati, mereka akan tergoncang imannya dan iblis akan berusaha menguasai mereka.
Yesus berpesan agar selalu mawas diri. Tetap menjadi hamba yang baik, tidak sombong dan angkuh apalagi melupakan Dia. Memang berat penderitaan yang akan mereka hadapi. Tetapi, mereka akan mampu melewati semuanya itu, sebab Yesuslah yang akan tetap menjaga dan melindungi mereka. Karena Yesus tetaplah Tuhan, meski Dia telah menjadi manusia dan menderita sengsara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.