Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bocah Dibunuh di Bangka

3 Fakta Pembunuhan Bocah Berusia 8 Tahun, Kondisi Badan Terurai, Pelaku Minta Tebusan Rp100 Juta

Simak 3 fakta pembunuhan Hafiza bocah berusia 8 tahun yang hilang di kebun sawit Babel berikut ini.

Penulis: Tirza Ponto | Editor: Tirza Ponto
Istimewa/Kansar Pangkalpinang
3 fakta pembunuhan Hafiza bocah berusia 8 tahun yang hilang di perkebunan sawit, PT Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib pilu dialami seorang Hafiza, bocah perempuan berusia 8 tahun yang hilang di kebun sawit Babel.

Hafiza yang sebelumnya dikabarkan hilang, kini ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Hafiza diketahui hilang di perkebunan dawit, PT Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Setelah empat hari, pencarian Hafiza pun ditutup, Kamis (9/3/2023) malam.

Berikut ini 3 fakta terkait kasus pembunuhan Hafiza yang dirangkum Tribun Manado:

1. Kondisi Badan Terurai

Orang tua Hafiza saat membawa jenazah anaknya pulang dari Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023)
Orang tua Hafiza saat membawa jenazah anaknya pulang dari Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023) (Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Baca juga: Banjir Bandang di Lahat Sumatera Utara, Menewaskan 1 Orang Bocah, 18 Rumah Hanyut dan 19 Rusak Berat

Pencarian Hafiza ditutup karena karena Tim Penyelamat menerima informasi penemuan mayat berjenis kelamin perempuan yang berjarak 6 kilometer dari titik awal bocah perempuan itu hilang.

Dikutip dari BangkaPos.com, mayat yang ditemukan pekerja di Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Intan Bine Blok S47-48 Divisi 3 PT BPL Desa Ibul, Simpangteritip, dengan tangan, kaki terikat dan badan dalam kondisi hancur, pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang (Basarnas Babel), I Made Oka Astawa mengatakan, operasi pencarian anak berusia 8 tahun yang hilang selama empat hari ditutup.

Sebab pada pukul 11.30 WIB, ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin perempuan, diperkirakan meninggal 3 sampai 4 hari dan umur sekitar 8-10 tahun.

"Iya, operasi pencarian anak hilang kami tutup, karena kami mendapat informasi ada penemuan mayat perempuan. Dengan kondisi badan terurai, tanpa organ dalam serta wajah tidak dapat dikenali dan kaki, tangan terikat," kata I Made Oka Astawa, Kamis (9/3/2023).

Lebih lanjut, Oka mengatakan, ciri-ciri mayat yang ditemukan itu memakai baju motif boneka, celana training.

2. Hasil Identifikasi Awal

Mayat Hafiza ditemukan di Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Intan Bine Blok S47-48 Divisi 3 PT BPL Desa Ibul, Simpangteritip, dengan tangan, kaki terikat dan badan dalam kondisi hancur, pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.
Mayat Hafiza ditemukan di Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Intan Bine Blok S47-48 Divisi 3 PT BPL Desa Ibul, Simpangteritip, dengan tangan, kaki terikat dan badan dalam kondisi hancur, pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 11.30 WIB. (Istimewa/Kansar Pangkalpinang)

Kabid Humas Polda Bangka Belitung, AKBP Jojo Sutarjo, juga menyampaikan terkait tim Identifkasi Polda Babel, yang ikut membackup, penemuan mayat serang bocah di Perkebunan Sawit Bukit Intan Bine PT BPL Desa Ibul, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat.

Ia menjelaskan, setelah dilakukan identifikasi oleh Tim Inafis Polda Babel dengan mengajak juga dokter setempat.

Dari hasil identifikasi awal bahwa dinyatakan oleh dokter, korban sudah meninggal dunia selama 2-3 hari.

"Dilakukan juga pengecekan atau identifikasi kelamin bahwa berkelamin perempuan. Selain itu, hasil autopsi ditemukan juga diduga adanya tanda-tanda kekerasan pada korban. Karena pada saat ditemukan tangan dan kaki mayat tersebut dalam keadaan terikat," kata Jojo kepada wartawan, Jumat (10/4/2023) sore.

Kemudian, lanjutnya, Tim Inafis membawa jenazah ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, pada Jumat (10 /3/2023) sesuai petunjuk dari dokter maupun pimpinan untuk dilakukan autopsi.

3. Ada yang Minta Tebusan Rp100 Juta

Orang tua Hafiza saat berada di depan Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023).
Orang tua Hafiza saat berada di depan Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023). (Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Raut wajah Edi Purwanto (39) tak dapat menyembunyikan kesedihan yang dialaminya.

Dia adalah ayah Hafizah (8), korban meninggal dunia dengan cara tak wajar.

Edi merasa sangat kehilangan putri kesayangannya tersebut. Korban adalah anak kedua dari tiga bersaudara, yang dikenal periang dan ceria.

"Saya sedih, kenapa harus anak saya yang jadi sasaran. Anak kami tidak salah, tidak tahu apa-apa. Kalau ada masalah dengan kami, kenapa tidak ngomong," ungkap Edi di depan Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023).

Dia bersama istrinya datang dari Desa Terentang, Bangka Barat ke rumah sakit, untuk memastikan jenazah anak perempuan yang ditemukan di Desa Ibul, anaknya atau bukan.

Setelah dijelaskan ciri-ciri fisik dan pakaian korban oleh petugas Polres Bangka Barat, Edi yakin jenazah yang sedang diautopsi adalah anaknya.

"Ada tahi lalat di tangan kiri dan kaki bekas kena kenalpot, itu saya tahu karena kami orang tuanya," ujarnya.

Edi mengaku, sehari sebelum Hafizah ditemukan, ada seseorang yang tak dikenal mengirim pesan WhatsApp (WA) ke ponsel istrinya, Rabu (8/3/2023) malam.

Isinya, foto yang diyakini sebagai Hafizah dalam kondisi tangan dan kaki terikat berada di semak-semak.

Pengirim WA meminta uang tebusan sebesar Rp100 juta.

"Saat itu, kondisi anak kami sudah terikat kaki dan tangan, sama seperti saat ditemukan. Hanya saja saat ditemukan, berada di air. Sedangkan saat minta tembusan, anak kami di semak-semak," kata Edi.

Dia berharap pelaku yang tega menghabisi putrinya segera ditangkap polisi.

Motif dugaan pembunuhan Hafiza yang diitemukan dalam kondisi mengenaskan, hingga Minggu (12/3/2023) belum terungkap.

Kabid Humas Polda Bangka Belitung, AKBP Jojo Sutarjo, mengatakan saat ini pihak kepolisian, masih melakukan penyelidikan (Lidik) terhadap kasus tersebut.

"Perkembangan terakhir sementara dari Polda backup melakukan penyelidikan di lapangan, nanti kalau sudah ada perkembangan lanjut kami update kembali," kata AKBP Jojo Sutarjo kepada Bangkapos.com, Minggu (12/3/2023).

Mantan Kapolres Beltim ini juga, meminta dukungan dan doa dari masyarakat agar kasus ini cepat dapat terungkap oleh pihak kepolisian.

"Kami masih melalukan lidik, mohon doa rekan-rekan sekalian. Semoga kasus ini cepat terungkap,"harapnya.

(Bangkapos.com/Yuranda/rifqi nugroho/Evan Saputra CC)

Baca juga: Kecelakaan Maut Dini Hari di Tol Cipularang, Libatkan Dua Truk, Sopir Tewas Terjepit

Baca Berita Tribun Manado Lainnya : Google News

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved