Pencegahan Stunting
Sitaro Sulawesi Utara Koleksi 22 Kasus Stunting, Tersebar di 7 Kecamatan
Hingga kini Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) masih mengoleksi 22 kasus stunting.
Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hingga kini Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) masih mengoleksi 22 kasus stunting.
Angka tersebut berkurang dari sebelumnya 36 kasus setelah pemerintah daerah mengambil beragam langkah intervensi guna menekan jumpah stunting di Sitaro.
Data yang diperoleh tribunmanado.co.id dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro mencatat, 22 kasus yang ada itu tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Sitaro.
Dimana kasus terbanyak ada di Kecamatan Siau Barat dengan enam kasus dan Kecamatan Tagulandang sejumlah lima kasus.
Seterusnya Kecamatan Siau Barat Selatan mencatat tiga kasus stunting dan Kecamatan Siau Timur Selatan dengan jumlah yang sama.
Sedangkan di Kecamatan Siau Barat Utara dan Biaro tercatat masing-masing dua kasus balita stunting serta satu kasus di Kecamatan Siau Timur.
Terkait penanganan kasus stunting ini, Bupati Kepaualaun Sitaro, Evangelian Sasingen mengatakan, berbagai langkah terus dilakukan pemerintah daerah guna menekan angka kasus stunting di Kabupatane Sitaro.
Terkini, ujar Sasingen, pihaknya gencar menggulirkan program Gerakan Sitaro Edukasi InterVensi Anak Stunting atau Gesti Evas.
Sasingen bilang, program ini secara masif dilakukan pemerintah daerah yang pelaksanaannya tak hanya fokus pada individu anak sebagai penderita stunting, melainkan juga pada lingkungan keluarga.
Menurut dia, keterlibatan keluarga sangat penting sebagai entitas paling penting atau sebagai frontliner.
"Karena ketika keluarga miliki pengetahuan memadai tentang cara-cara mencegah stunting, niscaya upaya pencegahan dapat berjalan dengan baik," ujar Sasingen beberapa waktu lalu.
Dia menerangkan, melalui program Gesit Evas, keluarga akan memperoleh edukasi dari pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ditugaskan monitoring secara langsung.
Di mana setiap pimpinan OPD pada program tersebut harus memiliki seorang anak asuh penderita stunting.
"Melalui kegiatan monitoring itu, para Pimpinan OPD tidak hanya memantau perkembangan kondisi anak penderita stunting, tapi turut mengedukasi keluarga tentang pentingnya cegah dini untuk kasus stunting ini," tuturnya. (HER)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Baca juga: Gempa Bumi Terkini Jumat 10 Maret 2023, Baru Saja Guncang Bengkulu, Berikut Info BMKG Magnitudonya
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 23.30 WIB, 3 Orang Tewas, Adu Banteng Dua Sepeda Motor
Balita dan Ibu Hamil di Bitung Sulawesi Utara Terima Bantuan Makanan Tambahan |
![]() |
---|
Cegah Stunting, Calon Pengantin Wanita di Bitung Sulawesi Utara Diperiksa |
![]() |
---|
Atasi Stunting, Dinkes Bitung Sulawesi Utara Lakukan Pemeriksaan hingga Awasi Pertumbuhan Anak |
![]() |
---|
Angka Stunting Sulawesi Utara Paling Rendah se-Sulawesi, Steven Kandouw Minta Identifikasi Dini |
![]() |
---|
Angka Stunting di Sulawesi Utara Naik, Adi Tucunan: Bisa Ditegur Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.