Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kawanua Katolik

Rengkuan, Dumais, Dondokambey Calon Ketua Perkumpulan Kawanua Katolik

Tiga tokoh mendaftar sebagai calon Ketua Perkumpulan Kawanua Katolik Mahesaan. Pemilihan digelar pada 11 Maret 2023.

Dok Pribadi
Tiga calon Ketua Perkumpulan Kawanua Katolik Mahesaan, (dari kiri ke kanan) Stefi Rengkuan, Ferdinand Dumais, dan Laurentius Joppy Dondokambey. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perkumpulan Kawanua Katolik Mahesaan akan memilih ketua organisasi yang akan digelar dalam rapat perdana dan musyawarah di aula Gereja Bunda Hati Kudus, Paroki Kemakmuran Jakarta, pada Sabtu (11/3/2023).

Panitia penyelenggara telah membuka pendaftaran bakal calon yang berakhir pada Senin (6/3/2023) lalu. Tiga tokoh mendaftar sebagai calon ketua.

Mereka adalah Stevanus Rengkuan, Ferdinand Djeki Dumais, dan Laurentius Joppy Dondokambey.

Stefi Rengkuan selaku Ketua Umum Perkumpulan Kawanua Katolik Mahesaan mengatakan, sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD ART), masa kepengurusan telah jatuh tempo tetapi karena masa pandemi Covid-19 sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan rapat perdana dan musyawarah.

“Puji Tuhan, rapat perdana bisa dilaksanakan pada bulan ini karena kondisi sudah memungkinkan untuk dilaksanakan rapat secara tatap muka,” ujar pengusaha sukses Kawanua yang akrab disapa Stefi ini.

Ketua Panitia Joseph MJ Renwarin mengatakan, panitia menjaring kandidat-kandidat potensial dan mumpuni untuk memimpin perkumpulan Kawanua Katolik.

Maka itu, berbekal surat mandat Nomor 2005/KK/III/2023 yang ditandatangani Ketua Umum Perkumpulan Kawanua Katolik periode 2018-2022, panitia mulai bekerja pada 1 Maret 2023.

Panitia mengedarkan poster pengumuman pendaftaran kandidat Ketua Umum Perkumpulan Kawanua Katolik periode 2023-2026.

“Siapa saja boleh mencalonkan diri menjadi kandidat pemimpin,” Renwarin yang juga dosen di perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Ia menyebut kualifikasi calon ketua. Pertama, harus beragama Katolik. Kemudian, berbadan sehat jasmani dan rohani.

Terkait gender, Renwarin menyebut hal itu bukan utama. Artinya, calon bisa perempuan atau laki-laki.

“Yang penting kandidat berusia di atas 17 tahun,” ujar dosen dengan kepangkatan Lektor Kepala 700 atau setara dengan Associate Professor ini.

Ia menjelaskan, syarat usia tersebut agar pemilihan ketua terbuka juga bagi orang muda Katolik.

“Yang penting, kandidat harus memiliki strategi dan komitmen penuh untuk memajukan organisasi,” tekannya.

Renwarin berharap para kandidat memiliki pengalaman berorganisasi, pengalaman hidup bermasyarakat dan memiliki jaringan (network) yang luas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved