Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen, Baca Kitab Yunus 1:7-9, Jangan Lari Dari Perintah Tuhan
Sejauh apapun Yunus lari, tak pengaruh. Justru Tuhan bisa menutup jalan ke manapun dia pergi.
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan." (ay 7-9)
Yunus tak bisa menyangkal bahwa dialah yang menjadi sumber malapetaka itu. Padahal dia adalah seorang hamba Allah.
Namun karena dia mangkir dari panggilan Tuhan itu, maka dia ditangkap Allah dengan alam yang bergelora dahsyat. Alamlah yang menghentikan perlawanan Yunus kepada Tuhan.
Yunus adalah contoh seorang hamba Allah yang menjadi sumber malapetaka, akibat menolak perintah Tuhan untuk melayani dan menyelamatkan orang berdosa. Dia tetap bertahan dengan tradisi atau budaya Yahudi yang menganggap Allah hanya kepunyaan orang Ibrani saja.
Apalagi dia sangat tahu bahwa Tuhan mahabaik, mahakasih dan mahapengampun. Pasti Allah akan mengasihi dan mengampuni orang Niniwe, jika mereka bertobat. Itu dia tolak.
Identitas Yunus diketahui sebagai jemaat atau orang percaya. Sayangnya, dia mengingkari kepercayaan dan kepelayanannya dengan lari dari pelayanannya itu. Akibatnya, banyak orang menderita dan jadi korban. Terutama penumpang kapal yang dia tumpangi untuk lari dari Tuhan.
Sahabat Kristus, terkadang ketika sesama kita ditimpa malapetaka, kecelakaan, pergumulan dan berbagai persoalan hidup, kita suka menyalajkan, mengorbankan dan menghakimi mereka. Bahkan "menyalahkan Tuhan."
Padahal, kesalahan ada pada diri kita. Kita sendirilah yang jadi sumber malapetaka, baik bagi diri kita sendiri, dan melakukan panggilan-Nya melayani. Nanti dalam saat terdesak, barulah kita berseru kepada-Nya.
Apa artinya kita memegang predikat kehambaan, tapi praktik hidup kita justeru membuat orang mendapatkan malapetaka? Apa artinya kita sebagai hamba Tuhan kalau kita memilih-milih pelayanan dan lari meninggalkan pelayanan. Atau tidak lari, tapi abai dalam melayani.
Janganlah kita menjadi sumber malapetaka bagi orang lain, akibat keteledoran kita. Termasuk lewat penyebaran t Covid 19. Kita telah dipanggil Tuhan untuk melayani Dia.
Janganlah membuat orang menderita karena kemalasan dan ketidaktaatan kita kepada Tuhan. Kita yang salah, tapi sesama yang menanggung. Hati-hatilah agar Tuhan tidak menanggungkannya itu kepada kita.
Sebagai umat dan keluarga Kristen, jalanilah dan terimalah pelayanan apapun itu. Jangan menolak.
Jangan korbankan sesama akibat pengingkaran kita pada panggilan Kristus, tapi hendaklah ada ketulusan hati mengaku dosa seperti Yunus dan bersedia menanggung segala dosanya.
Sebab pada akhirnya Tuhan akan menangkapmu dengan kekuatan alam.
Ikutilah kehendak Tuhan dan lakukanlah firman-Nya. Tuhan mahabaik akan menyertai dan memberkati kita bersama keluarga selalu dan selamanya. Amin
Renungan Harian Kristen Markus 2:1-12, The Power of Trust |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Markus 1:21-28, The Power of Change |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen, Matius 25:34-36, Kepedulian Terhadap Sesama Mendatangkan Berkat |
![]() |
---|
Obor Pemuda GMIM, Renungan Senin 15 September 2025, Matius 25:31, Kedatangan Anak Manusia |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Senin 15 September 2025, Matius 25:32-33, Yesus Kristus Hakim yang Adil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.