Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Viral Kisah Guru Honorer di Gorontalo, Promosikan Ginjalnya di Facebook karena Tak Digaji

Viral kisah seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri 14 Botumoito, Kabupaten Boalemo, Gorontalo menjual ginjal melalui Facebook.

|
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Tirza Ponto
YouTube Kompas TV/Facebook
Viral kisah seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri 14 Botumoito, Kabupaten Boalemo, Gorontalo menjual ginjal melalui Facebook. 

Namun, Rikson memastikan gaji guru honorer akan segera cair seusai sejumlah proses selesai.

"Di dinas ini masih melakukan evaluasi di awal tahun," ungkap Rikson.

"Hasil evaluasi akan masuk jadi sebuah SK, setelah itu pihak keuangan di sekretariat akan memproses pembayaran."

"Sampai saat ini kita sudah ada 80 persen tahapannya karena kami sudah ada pada tahapan penagihan terkait dengan honor," tandasnya.

Baca juga: Viral Ibu Mira, Mantan Pramugari yang Kini Alami Gangguan Kejiwaan, Tinggal di Rumah Mewah

2 Kali Ditolak Rumah Sakit karena Alasan Ini, Viral Ibu Hamil di Subang Meninggal di Mobil Ambulans

Nasib miris dialami oleh Kurnaesih yang meninggal di ambulans dalam kondisi hendak melahirkan karena tidak berhasil menemukan rumah sakit.

Korban yang merupakan warga Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat ini meninggal pada Kamis (16/2/2023).

Dikutip TribunWow dari TribunJabar, Kepala Dinas Kesehatan Subang Maxi menjelaskan bahwa Kurnaesih memang sempat ditolak oleh dua rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia di ambulans.

Maxi menjelaskan, awalnya korban sempat meminta pertolongan awal di Puskesmas karena mengeluhkan mulas di perut.

"Dalam pemeriksaan bidan desa, sekitar lima menit, dan hasil pemeriksaan ditemukanlah tanda-tanda bahwa ibu ini akan segera melahirkan. Ada pembukaan tiga jari dan mau pembukaan keempat," ujar Maxi, Senin (6/3/2023).

Setelah diperiksa oleh bidan, Kurnaesih pulang ke rumah menunggu lahiran namun dirinya tiba-tiba muntah-muntah dan sempat memuntahkan darah juga hingga akhirnya pingsan.

"Terjadi muntah-muntah tersebut diduga pecah ketuban dan pingsan di rumah. Ketika melihat kondisi pasien muntah-muntah ini, kemudian bidan desa menelepon ambulans puskesmas untuk membawa pasien ke puskesmas," ungkap Maxi.

Dokter di Puskesmas Tanjungsiang pada saat itu merujuk Kurnaesih agar segera dibawa ke rumah sakit.

Kurnaesih akhirnya dibawa ke RSUD Subang namun tidak dapat menerima perawatan karena kondisi ICU penuh lalu kembali dirujuk ke RS Mutiara Hati Pagaden.

Namun saat tiba di RS Mutiara Hati Pagaden, lagi-lagi kondisi RS penuh sehingga pasien dilarikan ke Bandung namun meninggal dalam perjalanan.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved