Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Stunting

Berikut Jumlah Kasus Stunting di Sulawesi Utara, Kabupaten Talaud Terbanyak

Ketua Satgas Penanganan Stunting BKKBN Sulawesi Utara, Murphy Kuhu, Senin (6/3/2023) mengatakan, jumlah balita dengan kasus stunting.

Editor: Rizali Posumah
Serambi Indonesia - Tribunnews.com
ilustrasi stunting -  2.231 balita di Sulawesi Utara mengalami stunting. Data tersebut berdasarkan program surveilans gizi tahun 2022. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut jumlah kasus stunting berdasarkan Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Utara.

Dari data yang ada, Kabupaten Kepulauan Talaud adalah yang terbanyak kasus stunting. 

Diketahui total ada sebanyak  2.231 balita di Sulawesi Utara mengalami stunting.

Data tersebut berdasarkan program surveilans gizi tahun 2022.

Ketua Satgas Penanganan Stunting BKKBN Sulawesi Utara, Murphy Kuhu, Senin (6/3/2023) mengatakan, jumlah balita dengan kasus stunting itu tersebar 15 kabupaten/kota.

Jumlah tersebut diperoleh dari dua kali pengukuran balita di Sulawesi Utara tahun lalu.

Yakni pada Februari dan Agustus 2022.

Pengumpulan data pada Mei dan November 2022.

Murphy menerangkan, angka kasus balita stunting di Sulut ini turun dibanding tahun 2021.

Pada tahun 2021, balita stunting Sulut 3.144 atau 3,10 persen dari 130.464 balita.

Sementara tahun 2022, sebanyak 2.231 balita stunting atau 2,47 persen dari 146.533 balita yang disasar.

Murphy memaparkan, balita stunting telah mendapatkan penanganan dari satgas.

Satgas tersebut terdiri dari Pemprov Sulut, pemkab/kota, dan stakeholder terkait.

"Mereka diarahkan agar bisa ke Posyandu. Selain mendapatkan makanan bergizi tambahan, sumber protein, diperiksa kesehatannya," katanya.

Balita stunting yang kesehatannya buruk pun langsung dirawat di fasilitas kesehatan, termasuk pemberian vitamin, vaksinasi, dan kebutuhan lainnya.

Menurut Murphy, persoalan stunting kompleks.

Bisa dipengaruhi faktor pendidikan, ekonomi, hingga sosial.

Karena itu, penanganan stunting harus dimulai sejak masa pra-nikah.

"Sebab ada juga keluarga risiko stunting. Latar belakangnya kurangnya pengetahuan, tidak tahu, ekonomi sulit, dan lain-lain," jelasnya.

Penanganan stunting harus berjalan dari hulu ke hilir.

Mulai dari pendidikan keluarga, edukasi ke pasangan yang mau menikah, calon orangtua, calon ibu hamil, remaja, hingga ibu hamil.

"Biasanya kasus stunting berkaitan dengan faktor pendidikan minim dan keluarga kurang mampu," jelasnya.(*)

Jumlah Balita Stunting di Sulawesi Utara Tahun 2022 Berdasarkan Kabupaten/Kota

1. Bolaang Mongondow 106 orang

2. Minahasa 136 orang

3. Kep. Sangihe 278 orang

4. Kep.Talaud 496 orang

5. Minahasa Selatan 391 orang

6. Minahasa Utara 313 orang

7. Bolaang Mongondow Utara 115 orang

8. Siau Tagulandang Biaro 22 orang

9. Minahasa Tenggara 122 orang

10. Bolaang Mongondow Selatan 281 orang

11. Bolaang Mongondow Timur 385 orang

12. Manado 95 orang

13. Bitung 289 orang

14. Tomohon 13 orang

15 Kotamobagu 189 orang

Sulawesi Utara 3,231 orang

Sumber: Program elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) tahun 2022. (Ndo)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved