Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pencegahan Stunting

3.231 Anak Sulawesi Utara Menderita Stunting, Steve Kepel Jabarkan Langkah Pemerintah

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Ryo Noor
Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara Steve Kepel menjabarkan langkah pemerintah terkait penanganan kasus stunting. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - 3.231 Balita di Provinsi Sulawesi Utara mengalami kondisi stunting.

Belum lagi, 15.490 Balita berpotensi mengalami stunting.

Hal itu sesuai data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) tahun 2022.

Adapun stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.

Sekretaris Provinsi Sulut Steve Kepel merespons angka stunting yang mencuat ini.

Ia menyampaikan beberapa langkah Pemprov Sulut untuk mengurangi angka stunting

Pertama, Pemprov telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting(TPPS) dengan SK Gub Nomor 88/2022.

Strukturnya diketuai Wagub Steven Kandouw, Kepala Bappeda, dan Sekretaris Kepala Dinas Dukcapil, serta Satgas Kepala BUKAN Sulut.

Kedua, Bappeda selaku Wakil Ketua telah mengkoordinasikan 8 aksi konvergensi Stunting yang pelaksanaannya terkait ke Organisasi Perangkat Daerah Sulut

Bahkan 8 aksi ini makin didorong dengan pemberian Penghargaan Penilaian Kinerja pelaksanaan Penurunan Stunting di 15 Kabupaten/Kota.

"Aksi percepatan penurunan Stunting paling banyak ada kewenangan Kabupaten/Kota. Provinsi mengkoordinasikan aksi-aksi tersebut," ujarnya

Ada pun Hasil pengukuran capaian Penurunan Stunting ada 2 yakni Data Studi Survey Gizi Indonesia(SSGU) dan elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat(e-PPGBM). 

Asisten Sekprov Bidang Pemerintahan dan Kesra Sulut, Denny Mangala mengatakan, penanganan stunting terus dilakukan Pemprov Sulut berkoordinasi dengan pusat dan kabupaten/kota.

Hasilnya ada penurunan angka stunting dari tahun ke tahun

Data tahun 2021 angka stunting Sulut 21,6 Persen. Kemudian turun tahun 2022 jadi 20,5 Persen

"Target kita tahun 2024 stunting tinggal 14 persen," kata dia.

Kapan Sulut bebas stunting atau 0 kasus? Denny Mangala mengatakan, penurunan stunting merupakan program prioritas Presiden Jokowi, bahkan pemerintah pusat hingga 2024 menetapkan angka penurunan 14 Persen.

"Kita sementara bekerja menuntaskan ini, banyak langkah dilakukan," kata dia.

Ia mencontohkan ada Program mengangkat anak asuh stunting

"Jadi diangkat Bapak anak asuh stunting," kata dia

Jadi seorang Bapak, nantinya akan menanggung seorang anak stunting.

Sudah berapa jumlah Bapak asuh yang diangkat? Denny Mangala belum mendapat rincian datanya

"Sedang direkap datanya," ujar dia.

Selain itu, pemerintah terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi terhadap ibu - ibu yang akan melahirkan supaya memperhatikan gizi anak-anak. 

Pemerintah juga meminta dukungan perusahaan-perusahaan besar  memberikan CSR untuk penurunan angka stunting Sulut

Denny Mangala mengatakan dalam waktu dekat ini akan digelar kegiatan Safari Stunting disiapkan Kementrian Kordinator PMK

"Kita diundang rapat daring semua stakeholder," kata dia.

Untuk 3.231 Balita stunting ini, Ia menyampaikan, pemerintah kabupaten/kota akan didorong untuk memberikan bantuan paket makanan tambahan "Program itu ada," ungkap dia. (ryo)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved