Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Akhirnya Terungkap Ini Alasan Gubernur NTT Instruksikan Siswa Masuk Sekolah Pukul 05.00 WITA

Akhirnya Terungkap ini yang menjadi alasan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) memberi instruksi agar siswa di NTT masuk sekolah pukul 05.00 WITA

|
Editor: Erlina Langi
TRIBUNMANADO
Ilustrasi siswa SMA - Viral soal siswa masuk sekolah pukul 5 pagi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini viral di media sosial mengenai siswa masuk sekolah pukul 5 pagi.

Ternyata, viralnya siswa masuk sekolah pukul 5 pagi itu terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sekolah menerapkan aturan terunik tersebut direncakan akan dilakukan bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Kupang, NTT.

Para siswa tersebut wajib masuk atau tiba di sekolah pukul 05.00 WITA.

Meski diketahui, selama ini siswa masuk sekolah normalnya antara pukul 06.30 atau 07.00 waktu setempat.

Baca juga: Berita Artis Heboh Hari ini Nora Alexandra Dibandingkan dengan Istri Indra Bekti hingga Bunga Zainal

siswa masuk sekolah pukul 5 pagi
Ilustrasi siswa SMA - Viral soal siswa masuk sekolah pukul 5 pagi

Mengapa kini siswa NTT wajib masuk sekolah jam 05.00 WITA?

Hal tersebut ternyata karena instruksi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang meminta hal tersebut.

Instruksi Gubernur Viktor ini viral di media sosial dan grup WhatsApp.

Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 43 detik tersebut tampak Viktor didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi meminta para siswa agar membiasakan diri bangun pukul 04.00 Wita.

Dengan masuk sekolah pukul 05.00 WITA, Viktor mengatakan para murid SMA/SMK bisa tidur pukul 22.00 WITA.

Lalu bisa bangun pagi pukul 04.00 WITA. Selanjutnya mandi selama setengah jam dan berangkat ke sekolah untuk memulai pelajaran pukul 05.00 WITA.

"Ini khusus SMA kalau SMP tidak," kata Viktor di hadapan para Kepala Sekolah SMA dan SMK se Kota Kupang, dilansir dari Kompas.com.

Menurut Viktor dalam video tersebut, instruksi tersebut untuk membangun etos kerja dan agar tidak ada tambahan rombongan belajar

"Perubahan itu memang sakit. Tapi harus dimulai, sehingga tidak ada yg persoalkan rombongan belajar terbatas," kata Viktor lagi. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved