Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Manado Podcast

Aman Tidak Memelihara Ular? Berikut Wawancara Tribun Manado dengan Penghobi Reptil David Aditya

Saat bertemu Tribun Manado pada pada 11 Februari 2023 lalu di Moro Cofee, Manado, Sulawesi Utara, David membawa peliharaanya, ular jenis Python.

Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Rizali Posumah
David Aditya dan peliharaanya Python Reticulatus. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebagian dari kita mungkin merasa takut memelihara hewan eksotis seperti ular. 

Namun tidak begitu dengan David Aditya

Pria kelahiran Gorontalo 28 Februari 1999 ini, hobi memelihara hewan reptil seperti ular. 

Saat bertemu Tribun Manado pada pada 11 Februari 2023 lalu di Moro Cofee, Manado, Sulawesi Utara, David membawa peliharaanya, ular jenis Python Reticulatus.

Ular itu terlihat jinak saat dipegang David.

Memiliki kulit yang cantik dengan motif menyerupai batik.

David menyebutnya ular Sanca Batik.

Meski suka memelihara ular dan hewan reptil lainnya, David tidak mau disebut pecinta. 

Dia lebih nyaman kalau dibilang penghobi atau seorang hobbies

Lantas bagaimana ceritanya hingga David Aditya tertarik memelihara ular?

Menurut dia, amankah memelihara ular?

Bagaimana juga dengan perawatan dan biayanya?

Simak selengkapnya bincang-bincang host Tribun Manado Nadya Kaligis Bersama David Aditya:

Ular apa yang anda bawa ini?

Ini jenis ular Python Reticulatus. Atau kalau di Indonesia sering disebut juga Sanca Batik atau Ular Sawah. 

Memelihara ular ini kan hobi yang langka ya, bagaimana awal mula anda tertarik memelihara ular?

Jadi waktu pandemi Covid 19 sekitaran 2019 akhir itu kan cuman di rumah, jadi saya cari kesibukan dengan cara pelihara reptil. Bisa dibilang karena lagi gabut juga sih. 

Dari sekian banyaknya hewan, kenapa memilih ular? 

Saya pribadi suka dengan ular karena pertama dia eksotis. Cantik dari segi warna hingga motifnya dan juga karena perawatannya mudah.

Biaya perawatan hewan ini sekitar berapa?

Bincang-bincang host Tribun Manado Nadya Kaligis bersama David Aditya
Bincang-bincang host Tribun Manado Nadya Kaligis bersama David Aditya di Moro Coffee, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu 11 Februari 2023.

Tidak terlalu mahal, tergolong murah. Tapi tergantung berapa banyak ya. Untuk makannya biasanya kita berikan tikus putih.

Harga makanannya itu sekitar Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu. Itu untuk 2 minggu dalam sekali makan. 

Punya berapa ular?

Karena saat ini saya lagi aktif kerja, jadi sekarang saya kurangi.

Untuk ular sendiri saat ini tinggal ada dua ekor. Sama ada satu kura-kura satu ekor.

Sebelumnya ada berapa reptil yang dipelihara?

Kalau untuk ular sebelumnya saya punya delapan sampai sepuluh ekor.

Kalau kura-kura, saya pelihara kura-kura air itu ada sekitar 20 ekor. 

Kalau untuk ular dia pasti punya kandang kan?

Iya pasti ada kandangnya. Tidak mungkin dilepas di pekarangan rumah. Dan berhubung saya ngekost jadi kandangnya saya taruh di dalam kamar. 

Pernah tidak dapat penolakan dari penghuni kost yang lain?

Itu pasti ada. Stigma orang yang pelihara ular kan umumnya buruk ya.

Ada yang bilang nanti dia bisa gigit kamu atau membelit sampai mati. Terus pernah juga dibilan kayak dukun.

Tapi kita coba juga edukasi sama teman-teman. Terus kita juga tidak mencoba untuk menakut-nakuti mereka, jadi akhirnya mereka bisa paham oh ternyata (ular yang dia pelihara) aman. 

Siapa yang menginspirasi anda? Kan ada juga artis-arti yang gemar memelihara ular seperti Panji Petualang dan Irfan Hakim apa terinspirasi dari mereka atau orang lain?

Kalau sosok yang menginspirasi itu ada satu orang teman yang membuat saya sampai tertarik memelihara ular. 

Berawal saat saya main ke rumahnya. Dia orang sini juga, orang lokal. Dia punya ular. 

Jadi waktu itu dia sedang memandikan ular peliharaannya dan saya merasa tertarik. 

Awal mula pelihara ular itu, hasil tanggapan dari alam.

Ularnya kecil, saya pelihara sampai lumayan besar. Akhirnya karena waktu itu juga sudah mulai sibuk saya adopsikan ke teman. 

Kalau ular yang saat ini anda pelihara itu dari mana?

Kalau ini ular yang sudah diternak oleh breeder atau peternak ular. Jadi ini lebih aman karena karakternya beda dengan ular yang hidup di alam. 

Apa beda ular jenis Python Reticulatus yang ada di breeder sama yang di alam?

Untuk jenis Python Reticulatus yang di alam itu dia cenderuk agresif.

Kalau yang ini sudah dari peternak, jadi dia sudah terbiasa dengan manusia, makanya dia sudah merasa nyaman. 

Cara penanganan kalau misal ketemu ular di alam, atau saat ular masuk ke rumah bagaimana?

Kalau kita belum tahu jenisnya apakah ular itu berbisa atau tidak, penanganan pertama itu jangan langsung ditangkap dengan tangan kosong, usahakan kita punya kayu atau alat bantu lain untuk kita tanggap si ular ini. 

Untuk kandang sendiri apakah bisa di dalamnya ada lebih dari satu ular?

Ular itu bisa dikatakan kanibal tapi tidak juga selamanya seperti itu.

Soalnya, ada saat-saat tertentu di mana mungkin dia merasa terancam, maka dia akan memakan ular lain yang ukurannya lebih kecil. Jadi harus dipisah. 

Bagaima tips dan trik bagi teman-teman yang ingin memelihara ular?

Pertama harus izin dulu apalagi bagi yang masih tinggal sama orang tua.

Biasanya ada anak muda mungkin yang pas tertarik melihara ular ah langsung beli dimarahin orang tua belakangan.

Tapisaya sarankan minta pendapat dulu sama orang tua, yakinkan dulu mereka kalau kita bisa rawat. Yang terpenting itu izin dulu. 

Nah lalu setelah itu, sebelum pelihara kita harus persiapkan dulu kandangnya.

Karena kalau misalnya tidak ada kandangnya, kita taruh di kardus misalnya, itu kan sewaktu-waktu dia bisa lepas dan orang lain bisa panik. 

Setelah itu kita harus memperhatikan perawatan ular itu sendiri, belajar dulu cara merawatnya termasuk untuk kebersihan. 

Nah bagaimana saran bagi tribunner yang ingin memelihara ular? ular seperti apa saja yang aman dipelihara bagi pemula?

Ada beberapa ular yang karakternya itu agak friendly.

Contohnya itu seperti jenis ular Ball Python.

Ular jenis ini cara dia mempertahankan diri tidak seperti ular Python Reticulatus ini, kalau dia merasa terancam dia menggulung badannya menjadi seperti bola makanya dia disebut Ball Python. 

Bisa juga pelihara beberapa jenis ular yang tidak terlalu besar. 

Kalau untuk Pyton Reticulatus sendiri itu penanganannya dikategorikan termasuk lumayan rumit.

Karena dia kan tumbuh bisa sampai besar dan bagi yang punya anak kecil ini bisa berisiko. 

Untuk harganya? 

Harganya bervariasi. Kalu untuk Python Reticulatus, ini kan dia mutasi genetik kalau istilah di reptil itu namanya morph, haraganya waktu saya beli Rp 1.200.000. Waktu itu saya beli ukurannya kecil. 

Jadi harga ular peliharaan itu tergantung jenisnya.

Kalau jenis yang mutasi genetik itu semakin tinggi harganya. Selain jenis, ukuran juga berpengaruh.

Untuk informasi beli ularnya di mana?

Ada dari forum jual beli, ada juga di facebook beberapa akun yang menjual ular hasil ternakan.

Di sini saya anjurkan untuk membeli yang ular ternakan.

Karena untuk ular yang didapat dari alam itu risikonya itu lebih besar, contohnya risiko dia terkena parasit atau bakteri.

Kalau ular ternakan itu lebih aman dan dari karakternya juga lebih ramah manusia. 

Kalau untuk ular berbisa itu bisa tidak dipelihara?

Kalau ditanya bisa dipelihara atau tidak tentu bisa.

Tapi tentu saja ada spesifikasi khusus bagi orang yang ingin memelihara, seperti si pemelihara ini harus seorang yang expert yang mempelajari ular-ular yang berbisa.

Dan dia punya keahlian untuk menangani jenis-jenis ular berbisa.

Dan biasanya untuk memelihara ular berbisa itu tujuannya lebih ke edukasi untuk masyarakat, seperti misalnya untuk penanganan ular-ular berbisa seperti apa kalau tergigit.

Mungkin ada saran untuk tribunners yang ingin memelihara ular?

Kalau kita ingin pelihara ular itu usahakan yang ternakan jangan yang ilegal. Karena ada beberapa jenis ular itu yang dilindungi. 

Dalam artian ilegal kalau dia tidak mengantongi surat izin.

Karena ada Undang-Undang Konservasi dan Sumber Daya setahu saya itu mengatur tentang hewan-hewan yang dapat dipeliahra dan tidak dapat dipelihara.

Karena mungkin di alam jumlahnya sudah sangat sedikit jadi dikategeorikan hewan yang dilindungi. 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved