Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ledakan di Blitar

Ledakan Diblitar Rata dengan Tanah, 25 Rumah Hancur, 4 Orang Tewas, Potongan Manusia Bertebaran

Warga Blitar dikagetkan oleh suara ledakan dahsyat pada Minggu (19/2/2023) sekira pukul 22:30 WIB. Sumber ledakan tersebut terjadi di RT1/RW13.

Editor: Tesalonika Geatri
kolase Tribunmanado/ HO
Ledakan di Blitar 

"Saking kerasnya, suara ledakan seperti berasa di atas rumah saya," kata Abi. 

Begitu mendengar suara ledakan, Abi keluar rumah. Warga lainnya juga sudah ramai keluar rumah untuk mencari sumber ledakan. 

Baca juga: Akhirnya Terungkap Kondisi Kapolda Jambi dan Rombongan Memprihatinkan, Ada yang Patah Tulang

"Setelah dicari, ternyata sumber ledakan dari rumah pak Darman," ujarnya. 

Ketua RT 1/RW 13 Desa Karangbendo, Juni Arifin juga mengaku mendengar suara ledakan keras. 

"Saya kira suara petir, tapi tidak hujan kok ada suara petir. Ternyata ada ledakan dari rumah warga," katanya. 

Bahan petasan?

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto mengatakan, ledakan keras diduga akibat bahan petasan atau mercon yang disimpan di salah satu rumah warga.

"Ledakan yang terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, informasi awal akibat bahan mercon yang disimpan di salah satu rumah warga. Ini masih informasi awal, nanti yang berwenang yang akan menyampaikan," kata Ivong Bettryanto, di lokasi, Senin (20/2/2023).

Untuk memastikan penyebabnya, Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Saat ini, kami melakukan sterilisasi radius 100 meter dari lokasi ledakan. Sementara kami fokus mendata korban luka, melakukan perawatan, dan sterilisasi untuk menghindari hal-hal  yang tidak diinginkan," ujarnya.

Dikatakannya, untuk korban meninggal dunia baru diketahui satu orang, yaitu, Darman, pemilik rumah yang diduga menjadi sumber ledakan.

Selain itu, masih ada tiga orang lainnya yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan rumah milik Darman.

Ketiga orang yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan rumah diperkirakan juga meninggal dunia karena petugas menemukan potongan bagian tubuh manusia di sekitar lokasi.

"Korban meninggal dunia ada satu orang, yaitu, pemilik rumah, lalu tiga orang masih tertimbun reruntuhan dan kemungkinan juga meninggal dunia karena ditemukan dalam bentuk potongan bagian tubuh,"

"Untuk korban luka-luka ada enam orang," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di: TribunNewsmaker.com

Baca berita lainnya di Google News

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved