Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemkot Manado

Air dan Listrik Terpasang, Pemkot Manado Terus Lengkapi Fasilitas di Relokasi Pandu

Kadis Perkim Manado Peter Eman menuturkan, air dan listrik sudah terpasang di 54 rumah yang segera ditinggali warga Kelurahan Mahawu.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
HO
Air dan listrik sudah terpasang di 54 rumah yang segera ditinggali warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Manado, Sulawesi Utara. Hal itu sebagaimana yang dikatakan Kadis Perkim Manado Peter Eman. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemkot Manado terus berupaya menyiapkan perumahan relokasi Pandu agar layak huni. 

Kadis Perkim Manado Peter Eman menuturkan, air dan listrik sudah terpasang di 54 rumah yang segera ditinggali warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Manado, Sulawesi Utara

"Sudah terpasang," katanya Minggu (19/2/2023).

Fasilitas lainnya yang sudah terpasang adalah lampu jalan. 

Ia menuturkan, pihaknya tengah melakukan rehab terhadap sejumlah rumah yang rusak akibat tidak ditempati.

"Ada jendela dan pintu yang sementara kami benahi," kata dia. 

Peter Eman memastikan fasilitas perumahan Pandu akan rampung hingga nyaman dan aman ditinggali warga. 

Kebijakan relokasi masyarakat mungkin tak populis. 

Tapi Pemkot Manado menempuh kebijakan itu demi keselamatan rakyat. 

Hal tersebut mengemuka dalam dialog Tabea Manado di Mall Pelayanan Publik (MPP), Jumat (17/2/2023). 

Hadir Walikota Manado Andrei Angouw dan Wawali Richard Sualang

Dialog dipandu staf khusus Walikota Manado Felix Palenewen.

Andrei Angouw mengatakan, relokasi adalah kebijakan yang mustinya sudah beres 2014.

"Ini mustinya sudah dari sembilan tahun lalu," katanya.

Dikatakan Andrei Angouw, seharusnya masyarakat di bantaran sungai telah menempati lokasi relokasi sejak 2014.

Namun mereka urung.

"Banjir terus berulang," katanya. 

Ungkap Andrei Angouw, banjir telah menggerus ekonomi warga.

Biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.

"Kalau empat kali banjir bisa empat kali ganti sofa atau busa dan lainnya," katanya.

Sebagai pemerintah, sebut Andrei Angouw, pihaknya punya tugas untuk menyelamatkan masyarakat. 

Warga di bantaran sungai harus diselamatkan dari banjir dengan merelokasi mereka ke relokasi Pandu.

"Selamatkan masyarakat adalah tugas pemerintah, kita tidak tahu kapan banjir akan datang," ujar dia.

Richard Sualang menambahkan, pemerintah saat ini menuntaskan pekerjaan yang tak tuntas.

Sebut dia, kebijakan relokasi mungkin tak populis.

"Tapi ini musti dilakukan demi keselamatan masyarakat," katanya. 

Menurut dia, kebijakan Pemkot sangat manusiawi.

"Mana yang tak manusiawi, apakah yang memprovokasi agar masyarakat tidak pindah dan terus terkena banjir atau yang hendak merelokasi mereka demi keselamatan," kata dia. 

Richard menuturkan, pihaknya sementara membenahi rumah di relokasi Pandu.

Dikatakannya, rumah - rumah itu rusak karena tidak ditinggali. 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved