Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Demi Keselamatan Rakyat, Pemkot Manado Rela Tempuh Kebijakan Tak Populis

Dialog dipandu staf khusus Walikota Manado Felix Palenewen. Andrei Angouw mengatakan, relokasi adalah kebijakan yang mustinya sudah beres 2014.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Yeshinta Sumampouw
HO
Dialog Tabea Manado di Mall Pelayanan Publik (MPP), Jumat (17/2/2023).  

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Kebijakan relokasi masyarakat mungkin tak populis. 

Tapi Pemkot Manado menempuh kebijakan itu demi keselamatan rakyat. 

Hal tersebut mengemuka dalam dialog Tabea Manado di Mall Pelayanan Publik (MPP), Jumat (17/2/2023). 

Hadir Walikota Manado Andrei Angouw dan Wawali Richard Sualang

Dialog dipandu staf khusus Walikota Manado Felix Palenewen.

Andrei Angouw mengatakan, relokasi adalah kebijakan yang mustinya sudah beres 2014.

"Ini mustinya sudah dari sembilan tahun lalu," katanya.

Dikatakan Andrei Angouw, seharusnya masyarakat di bantaran sungai telah menempati lokasi relokasi sejak 2014.

Namun mereka urung.

"Banjir terus berulang," katanya. 

Ungkap Andrei Angouw, banjir telah menggerus ekonomi warga.

Biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.

"Kalau empat kali banjir bisa empat kali ganti sofa atau busa dan lainnya," katanya.

Sebagai pemerintah, sebut Andrei Angouw, pihaknya punya tugas untuk menyelamatkan masyarakat. 

Warga di bantaran sungai harus diselamatkan dari banjir dengan merelokasi mereka ke relokasi Pandu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved