Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Orangtua dan Orang Dekat Korban, Begini Penjelasan Psikolog

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tindakan kekerasan seksual dan kekerasan lainnya pada anak sebagian besar dilakukan orang dekat.

Orang dekat ini, di antaranya orangtua, kakak adik, dan kerabat keluarga dekat. Selain itu, ada juga tetangga.

Terkait itu, Psikolog Dr Preysi Siby M PSi Psikolog memberi penjelasan.

Katanya, tak sedikit kekerasan pada anak biasanya dilakukan oleh orang-orang dekat.

"Mereka yang seharusnya dapat dipercaya oleh anak seperti orang tua, guru dan pihak keluarga lainnya," kata Dr Preysi kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (16/02/2023).

Sementara, anak-anak mempercayai orangtua, orang lebih tua dan kerabat.

Begitu juga dengan guru. Faktor ada relasi kuasa juga turut berpengaruh.

Pelaku memanfaatkan kekuatan sebagai guru terhadap murid.

Biasanya korban takut dan dalam tekanan," katanya.

Di sisi lain, penyebab lainnya ialah kecenderungan gangguan seksual.

"Pedofilia yaitu suka sama anak-anak," ujar dia.

Sementara, tetangga juga sedikit banyak dipengaruhi karena kenal dekat.

"Pelaku tahu perilaku, kebiasaan keseharian. Misalnya, dia tahu si anak pendiam, kegemarannya apa dan lain-lain," jelasnya.

Karena itu, Preysi mengatakan, anak-anak korban kesehatan perlu dilakukan pendampingan oleh ahli.

Pasalnya, tindak kekerasan pada anak dalam jangka panjang dapat berdampak serius terhadap psikologis anak.

"Parahnya, hal ini juga dapat menyebabkan trauma pada anak," ujar Wakil Dekan 2 Fakultas Psikologi UKIT ini.

Dampak psikologis kekerasan terhadap anak antara lain penarikan diri, ketakutan, tindak agresif, emosi yang labil, depresi, cemas, merasa minder, merasa tidak berharga.(ndo)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Baca juga: Bupati Sitaro Tinjau Lokasi Terdampak Lahar Dingin Gunung Api Karangetang di Kecamatan Sibarut

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam, Seorang Polisi Tewas, Korban Tabrak Dump Truk