Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wisata Manado

Potret Kolam Renang Aer Ujang, Pilihan Wisata Baru di Bitung Kalau Bosan dengan Icon Wisata Manado

Objek wisata baru di Bitung ini tak kalah keren dari Objek Wisata Manado. Lokasinya berada di bawah Jalan Tol Bitung.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
(Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere)
kolase foto Kolam Renang Aer Ujang yang terletak di bawah Jalan Tol Manado Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Info Wisata Manado.

Ada banyak icon Wisata Manado yang bisa menjadi pilihan relaks pelancong wisata di Sulut.

Nah bagi Tribunners, yang mungkin ingin mencoba icon wisata baru, Anda bisa datang ke Bitung.

Objek wisata baru di Bitung ini tak kalah keren dari Objek Wisata Manado.

Lokasinya berada di bawah Jalan Tol Bitung.

Tepatnya berada di bawah Jalan Tol Manado Bitung kilometer 30/400, dekat Jembatan Ranowulu.

Destinasi wisata tersebut adalah Kolam Renang Aer Ujang, yang airnya berasal dari mata air Hutan Adat Danowudu, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Uniknya, lokasi kolam tepat berada di bawah Jalan Tol Manado Bitung kilometer 30/400, dekat Jembatan Ranowulu.

Kolam itu belakangan mulai viral di media sosial khususnya Instagram dan Facebook.

Di sana, terdapat dua kolam, satu berbentuk kotak untuk orang dewasa dan berbentuk seperti kacamata menyelam untuk anak-anak.

Nah, lokasi itu bisa dijangkau dari beberapa titik.

Pengunjung bisa datang dari Jembatan Ranowulu di Kelurahan Pinokalan, dan Perumahan Amazing Grace Aer Ujang, Kelurahan Girian Permai, Kecamatan Girian, Kota Bitung.

Jika ingin lebih nyaman, pengunjung bisa lewat Pinokalan karena bisa menggunakan kendaraan bermotor.

Dari Girian, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit menggunakan kendaraan, sementara dari pusat Kota Bitung sekitar 20 menit.

Kolam Renang Aer Ujang yang terletak di bawah Jalan Tol Manado Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Kolam Renang Aer Ujang yang terletak di bawah Jalan Tol Manado Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara. (Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere)

Untuk masuk ke lokasi, saat ini masih gratis alias tidak berbayar.

Dua kolam itu memang belum sepenuhnya rampung, karena dari informasi yang dihimpun masih akan di bangun lagi fasilitas dan sarana pendukungnya.

Sejumlah warga yang dijumpai mengaku datang ke kolam itu saat akhir pekan bersama teman–teman maupun keluarga.

“Airnya dingin dan alami, karena airnya berasal dari air ujang (air terjun) di bawah pepohonan, di hutan ada Danowudu,” kata Meilan, warga Kota Bitung.

Meilan berharap lokasi itu segera ditata dan dikelola dengan baik agar menjadi lebih menarik lagi hingga makin banyak orang yang datang.

Sayangnya, saat didatangi hanya kolam berbentuk kotak yang terisi air, sementara yang satunya dalan keadaan kosong.

Kolam Renang Aer Ujang yang terletak di bawah Jalan Tol Manado Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Di sekitar kolam nampak banyak sampah, dari botol plastik sisa air minum dan plastik-plastik snack maupun makanan.

Tak hanya mandi di kolam renang, pengunjung juga bisa mandi di air terjun Hutan Adat Negeri Danowudu yang berada sangat dekat dengan kolam itu.

Air ujang atau air terjun itu merupakan  bagian tak terpisahkan dari ketersediaan pasokan air bersih untuk Kota Bitung yang dikelola oleh Perusahan Umum Daerah (Perumda) Air Bersih Duasudara Kota Bitung.

Terkait dengan keberadaan kolam renang tersebut, Sekretaris Daerah Kota Bitung, Ignatius Rudy Theno, mengatakan pengerjaannya masih belum rampung.

Kolam Renang Aer Ujang yang terletak di bawah Jalan Tol Manado Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

“Nantinya akan dikelola Pemerintah Kota Bitung melalui Perusahan umum Daerah (Perumda),” kata Ignatius Rudy Theno.

Bersantai di Air Terjun Parom Ranowulu

Lokasi air terjun Parom, Ranowulu, Bitung, Sulawesi Utara, sering didatangi oleh warga termasuk para muda mudi, untuk sekadar berfoto, bersantai ataupun mandi.

Wulan Darlati yang datang bersama temannya mengaku baru pertama kali datang.

"Tempatnya bagus, cuma kurang lampu kalau sudah malam gelap, dan kalau ada orang jualan lebih bagus," katanya.

Putri Anjani juga mengatakan bahwa mereka sangat senang bisa datang di lokasi tersebut.

"Cuma biaya masuknya agak mahal," ujarnya.

Julianti Latolando mengatakan, lokasi tersebut sangat baik untuk berfoto dan bersantai dengan teman-teman.

Lokasi indah tersebut awalnya dibuka oleh beberapa warga pecinta alam yaitu Ferdy Pangalila, Abineno, Ronald Mokalu, Wesly Tamasiro, Dhivan Awondatu, Neldy Kalangi, Gideon Tengker, Handry, Hendra Kalalo, Sherly Pangalila, Roman Jitro, Meidy Mokalu, dan Billy Manoppo.

"Tempat wisata ini sudah lama ada, namun baru terekspos sekitar tahun 2010, dan mulai ramai sejak tahun 2016," ujar Ronald Mokalu.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved