Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TKW

Kisah Pilu Linda Wati TKW di Arab Saudi, Berikut Penyiksaan yang Dilakukan Majikan Kepadanya

Bahkan selama bekerja di Arab Saudi, TKI perempuan ini kerap mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari sang majikan.

Editor: Alpen Martinus
tribun wow
Ilustrasi TKW 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Satu lagi Tenaga Kerja Wanita  (TKW) Indonesia di Arab Saudi yang menjadi korban majikan.

Tak hanya menjadi korban penyiksaan saja, ia juga kehilangan kontak dengan keluarganya.

TKW tersebut bernama Linda Wati, TKI asal Sukabumi yang bekerja di Arab Saudi.

Baca juga: Kronologi Seorang TKW di Hongkong Tewas Saat Bersihkan Jendela Rumah Majikan, Wajib Berhati-hati


Linda Wati, TKI Arab Saudi saat diwawancara KompasTV (YouTube KompasTV)

Ia bersyukur sudah bisa kembali dan sampai di kampung halamannya.

Linda Wati mengalami nasib tragis, hingga ia tak berhenti menangis saat tiba di rumahnya.

Terhitung sudah 15 tahun ia hilang kontak dengan keluarganya.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, Linda Wati juga tak menerima gajinya selama ia berkeja di sana.

Baca juga: Kisah Tragis TKW Tewas Terjatuh dari Jendela Apartemen Majikan, Ternyata Sudah Berulangkali Terjadi

Nabis tragis menimpa seorang perempuan bernama Linda Wati,

Melansir dari kanal YouTube KompasTV, Linda Wati tak henti-hentinya menangis saat tiba di kediamannya di Sukabumi.

Pasalnya, TKI perempuan ini sudah 15 tahun tidak dapat berkomunikasi dengan keluarganya.

Bahkan selama bekerja di Arab Saudi, TKI perempuan ini kerap mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari sang majikan.

Baca juga: Sosok Delfi TKW di Arab Saudi, Rela Dijadikan Istri Kedua Pengusaha Kaya, Nasibnya Langsung Berubah


TKI Arab Saudi Hilang dan Disiksa Majikan selama 15 Tahun, Keluarga Menduga sudah Meninggal Dunia .(YouTube KompasTV)

Selain itu, TKI perempuan ini juga sering kali tidak diberi upah oleh majikannya.

"Saya pernah disiksa sama majikan saya, saya pernah dikurung di luar rumah dengan nggak pakai pakaian, bahkan makan pun susah," cerita Linda.

"Bahkan saya pernah dihilangin gigi sama majikan, karena dia itu cemburu, dibotakin tu kepala ku juga,"

"Dipukul pakai kabel juga saya. Pokoknya saya tu dipelihara kayak binatang di rumahnya," jelas Linda.

TKI perempuan ini mengatakan, ia disiksa oleh kedua majikannya yang merupakan sepasang suami-istri.

Namun yang lebih kejam adalah majikan perempuannya, sementara majikan laki-laki hanya akan menyiksa jika disuruh.

"Lebih kejam majikan perempuan, yang laki-laki kalau majikan yang perempuan nyuruh, dia baru melakukan (menyiksa)," tutur Linda.

Selama bekerja di Arab Saudi, TKI perempuan ini mengatakan ia tidak bisa untuk berkomunikasi dengan siapapun, bahkan rekan seprofesinya.

Linda dilarang untuk berkomunikasi dengan sesama TKI yang ada di sana, sehingga sulit bagi TKI perempuan ini untuk meminta tolong.

"Tidak pernah (cerita), karena saya kena ancaman. Sebelumnya teman saya meninggal di sana karena stres akibat siksaan majikan saya yang lakukan," kata Linda.

Menurut pengakuan keluarga Linda, mereka sempat berusaha mencari tahu kabar dan keberadaan TKI perempuan ini selama bekerja di Arab Saudi.

Namun usaha mereka tidak pernah membuahkan hasil, hingga keluarga Linda mengira bahwa Linda sudah meninggal dunia.

"Setelah satu tahun saya berkomunikasi, lalu sekitar tahun 2008 saya lost contact dengan beliau (Linda)," ujar Agus, keluarga Linda.

"Di situ saya mencari informasi tentang dia, tidak ketemu juga. Di situ saya dan keluarga hampir putus asa dan kita menganggapnya udah meninggal dunia, karena terlalu lama nggak ada kabar," urai Agus.

TKI perempuan ini berhasil kembali ke Indonesia usai dikembalikan oleh majikannya kepada pihak penyalur kerja.

Saat kembali ke Indonesia, TKI perempuan ini lantas tidak langsung dapat pulang ke kampung halamannya.

Ia ternyata hidup luntang-lantung di tempat penampungan yang ada di kawasan Bekasi karena tidak memiliki uang untuk pulang ke Sukabumi.

Kisah TKI perempuan ini kemudian diunggah dalam media sosial sehingga Linda akhirnya mendapatkan bantuan untuk kembali ke Sukabumi.

Menurut pengakuan Linda, ia bisa pulang ke Indonesia karena ia sudah mulai berani untuk melawan.

Awalnya TKI perempuan ini tidak memiliki keberanian sama sekali, namun kondisi yang terus menerus menekannya membuat Linda akhirnya berani memberontak.

"Saya dulu ketakutan, takut banget. Tapi setelah itu saya udah capek, udah kecewa, nggak ada artinya kerja juga, nggak ada uangnya, susah makan juga," kata Linda dilansir dari KompasTV.

"Makanya saya bisa melawan majikan, nggak takut lagi," sambungnya.

Kini TKI perempuan bernama Linda Wati sudah kembali ke Indonesia dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Artikel ini telah tayang di PosBelitung.co 

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved