Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Api Karangetang

Pengamat Kebencanaan Agus Budiharso Beber Langkah Mitigasi Menyusul Aktivitas Gunung Api Karangetang

Gunung Api Karangetang memiliki beberapa karakter geologis yang membuatnya unik dan memiliki potensi risiko tinggi bagi masyarakat sekitar.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
HO
Pengamat kebencanaan Ahli Geomorfologi dari Universitas Prima Manado, Drs Agus Santoso Budiharso MSc 

Oleh: Drs Agus Santoso Budiharso MSc

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Gunung Api Karangetang di Pulau Siau Sulawesi Utara yang terus meningkatkan kegiatan volkanismenya.

Aktivitas meningkat ini menimbulkan  kekhawatiran bagi masyarakat di pulau tersebut.

Gunung Api Karangetang memiliki beberapa karakter geologis yang membuatnya unik dan memiliki potensi risiko tinggi bagi masyarakat sekitar.

Berikut adalah beberapa karakter geologis Gunung Karangetang:

1. Tipe vulkanik: Gunung Karangetang adalah gunung api strato, yaitu tipe vulkanik yang memiliki struktur cone dan terbentuk dari letusan-letusan vulkanik yang berulang.

2. Kegiatan vulkanik yang aktif: Gunung Karangetang tercatat sebagai salah satu gunung api yang paling aktif di Indonesia dan memiliki tingkat kegiatan vulkanik yang terus meningkat.

3. Letusan vulkanik yang eksplosif: Gunung Karangetang memiliki letusan vulkanik yang eksplosif, yaitu letusan yang memancarkan bahan-bahan vulkanik dan gas dengan kecepatan tinggi.

4. Lahar vulkanik: Gunung Karangetang juga memiliki potensi lahar vulkanik, yaitu aliran air dan bahan-bahan vulkanik yang membanjiri lereng gunung dan menimbulkan risiko bagi masyarakat sekitar.

5. Zona rawan bencana: Gunung Karangetang berada di zona rawan bencana dan memiliki potensi risiko erupsi yang tinggi bagi masyarakat sekitar.

Ini adalah beberapa karakter geologis Gunung Karangetang yang membuatnya memiliki potensi risiko tinggi bagi masyarakat sekitar. 

Kegiatan vulkanik yang aktif dan letusan vulkanik eksplosif membuat erupsi Gunung Karangetang memiliki dampak yang besar bagi masyarakat sekitar.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi risiko dan memastikan keamanan bagi masyarakat di sekitar Gunung Karangetang. 

Berikut adalah beberapa hal yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi bahaya erupsi Gunung Karangetang:

1. Monitoring dan Evaluasi Terus-Menerus: Pemerintah harus melakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus terhadap aktivitas vulkanik Gunung Karangetang dan memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada masyarakat.

2. Evakuasi Warga: Pemerintah harus memastikan bahwa warga yang tinggal di sekitar Gunung Karangetang dapat dievakuasi ke lokasi yang aman segera setelah ditemukan tanda-tanda erupsi.

3. Pembuatan Daerah Aman: Pemerintah harus memastikan bahwa daerah-daerah yang berada dalam jarak aman dari Gunung Karangetang tersedia dan dapat diakses oleh masyarakat saat terjadi erupsi.

4. Edukasi dan Sensibilisasi: Pemerintah harus memastikan bahwa masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Karangetang memahami bahaya erupsi dan bagaimana melakukan tindakan evakuasi yang benar.

5. Kemitraan dengan Komunitas: Pemerintah harus bekerja sama dengan komunitas setempat dan organisasi-organisasi swadaya untuk mengatasi masalah ini.

Selain usaha pemerintah, diperlukan juga adanya upaya dari warga yang berada di sekitaran gunung api Karangetan. 

Upaya tersebut adalah masyarakat untuk tidak panik dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pemerintah dan badan-badan pengelola bencana dalam menghadapi erupsi Gunung Karangetang. 

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk membantu mengatasi situasi kondisi erupsi gunung Karangetang adalah

1. Menjaga informasi yang akurat: Pastikan untuk memperoleh informasi tentang erupsi Gunung Karangetang dari sumber-sumber yang terpercaya dan menjauhi berita-berita tidak dikonfirmasi.

2. Menjaga kondisi kesehatan: Jaga kondisi kesehatan dan hindari berada di daerah yang terkena asap vulkanik.

3. Mengikuti petunjuk pemerintah: Ikuti petunjuk dan rekomendasi yang diberikan oleh pemerintah dan badan-badan pengelola bencana tentang evakuasi dan tindakan-tindakan lain yang perlu dilakukan.

4. Berkolaborasi dengan tetangga: Berkolaborasi dan membantu tetangga dan keluarga untuk mengatasi situasi, terutama bagi mereka yang membutuhkan bantuan lebih.

5. Menjaga kondisi lingkungan: Hindari membuang sampah dan membuat kerusakan lingkungan selama situasi darurat. 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved