Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Turki

UPDATE Jumlah WNI Korban Gempa Bumi di Turki, Ada yang Patah Tulang Punggung

Total ada 10 WNI yang menjadi korban gempa bumi yang melanda Turki pada Senin (6/2/2023) lalu.

Editor: Ventrico Nonutu
Photo by Can EROK / AFP
Seorang penyelamat bereaksi ketika dia membawa mayat yang ditemukan di reruntuhan di Adana pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. (Photo by Can EROK / AFP) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah warga negara Indonesia ( WNI ) menjadi korban gempa bumi yang melanda Turki pada Senin (6/2/2023) lalu.

Dikabarkan hingga Selasa (7/2/2023), total ada 10 WNI yang menjadi korban gempa bumi.

Hal tersbeut diungkapkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu M Iqbal pada konferensi pers secara virtual.

Baca juga: Update Korban Jiwa Akibat Gempa Turki: 4.372 Orang Meninggal Dunia

"Kemarin kita menyampaikan bahwa jumlah WNI kita yang terkena dampak langsung , yang luka-luka adalah 3 orang, per tadi malam sudah menjadi 10 orang. Jadi 4 sudah bisa dirawat di Rumah Sakit, 6 kita akan evakuasi. Jadi total ada 10 orang," kata Iqbal.

Iqbal mengatakan, di Adana ada satu keluarga yang akan dievakuasi KBRI hari ini, sisanya ada di Qatayef.

Di Qatayef tim KBRI akan mengevakuasi 9 orang, yang tiga diantaranya mengalami patah tulang, dan diantara tiga satu mengalami patah punggung.

"Jadi kita juga bawa ambulan satu. Keenam orang ini, mereka adalah yang sudah kita upayakan untuk dirujuk ke Rumah Sakit setempat. Namun Rumah Sakit setempat juga over crowded, tidak mampu lagi untuk memberikan perawatan. Sehingga kita putuskan untuk dievakuasi dan di rawat di Ankara nantinya," kata Iqbal.

Dubes Iqbal melaporkan, cuaca di Turki saat ini juga sangat ekstrim dan terjadi badai salju sehingga sulit melakukan pergerakan.

Namun perwakilan RI bersama pemerintah Turki terus memaksimalkan upaya evakuasi.

Sebagaimana diketahui, gempa bumi Turki terjadi di Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye pada pukul 04.17 waktu setempat atau 08.17 WIB.

Pusat gempa di provinsi Kahramanmaras (+/- 600 km sebelah tenggara Ankara).

Disusul 2 gempa lanjutan M 6,4 dan M 6,5 di Prov Gaziantep (+/- 700 km sebelah tenggara Ankara).

KBRI Evakuasi 104 WNI

Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu M. Iqbal mengatakan empat Tim KBRI Ankara sedang menuju lokasi gempa untuk mengevakuasi 104 WNI dari 5 titik.

Sebanyak 40 WNI di Gaziantep akan dievakuasi ke Ankara, sebab bangunan rumah maupun asrama yang ditinggalinya sudah hancur.

Sedangkan safe house terdekat sudah terlalu penuh dengan pengungsi lainnya, sehingga tidak mungkin lagi untuk ditempati para WNI.

"Saat ini mereka ada yang tinggal di masjid, di stadion olahraga dan sebagainya. Kita sudah komunikasi dan minta mereka untuk berkumpul di satu poin dan akan kita jemput," ujar Dubes RI pada konferensi pers virtual, Selasa (7/2/2023).

Dari Kahramanmaras ada sekira 40 orang yang akan dievakuasi ke Ankara.

Mereka harus dievakuasi, karena ditempatkan di lapangan dengan tenda, dengan kondisi cuaca yang saat ini tidak bersahabat.

"Sebenarnya ada 140, tapi yang 100 masih bisa ditampung di safe house. Sementara yang 40 orang ini ada di lapangan dengan tenda, dengan kondisi cuaca yang saat ini tidak bersahabat, sehingga kita putuskan untuk dievakuasi," ujar Iqbal.

Sementara itu di Diyarbakir ada sekira 14 orang yang akan dievakuasi ke Ankara, sedangkan di Adana ada 1 keluarga yang akan dievakuasi.

Di Hatay, tim KBRI akan mengevakuasi 9 orang, yang tiga diantaranya mengalami patah tulang, dan diantara tiga satu mengalami patah punggung.

"Jadi kita juga bawa ambulan satu. Keenam orang ini, mereka adalah yang sudah kita upayakan untuk dirujuk ke Rumah Sakit setempat. Namun Rumah Sakit setempat juga over crowded, tidak mampu lagi untuk memberikan perawatan. Sehingga kita putuskan untuk dievakuasi dan di rawat di Ankara nantinya," kata Iqbal.

Total ada 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban luka dari bencana gempa bumi yang terjadi di Turki.

"Kemarin kita menyampaikan bahwa jumlah WNI kita yang terkena dampak langsung, yang luka-luka adalah 3 orang, per tadi malam sudah menjadi 10 orang. Jadi 4 sudah bisa dirawat di Rumah Sakit, 6 kita akan evakuasi. Jadi total ada 10 orang," kata Iqbal.

Di luar data tersebut, ada 1 ibu dengan 2 orang anak yang tinggal di Antakya yang sampai saat ini belum berhasil dihubungi.

KBRI sudah mencoba menghubungi melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia di sana dan menghubungi otoritas setempat.

"Sampai saat ini belum berhasil kami hubungi, tapi akan terus kami coba," kata Iqbal.

Di Diyarbakir juga ada 2 pekerja spa terapis yang juga belum berhasil dihubungi KBRI, bahkan rekan spa therapist tersebut juga masih belum bisa menghubungi keduanya.

"Tim yang akan melakukan evakuasi ke Diyarbakir juga akan mencari warga kita ini," ujarnya.

Dubes Iqbal melaporkan, cuaca di Turki saat ini juga sangat ekstrim dan terjadi badai salju sehingga sulit melakukan pergerakan.

Namun perwakilan RI bersama pemerintah Turki terus memaksimalkan upaya evakuasi.

"Diperkirakan lebih dari 10 ribu bangunan hancur," ungkapnya.

Telah tayang di Tribunnews.com

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved