Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Turki

UPDATE Gempa Turki dan Suriah: Korban Tewas 2.308 Orang, Diperkirakan Bisa Mencapai 10.000 Orang

Gempa dahsyat tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.498 orang di Turki dan 810 orang di Suriah.

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Kolase Tribunmanado/Istimewa/HO
Korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki dan Suriah terus bertambah. Sebanyak 2.308 orang kini dilaporkan tewas, Dilansir AFP dan The Guardian, Senin (6/2/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini update terkini korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah.

Korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki dan Suriah terus bertambah.

Sebanyak 2.308 orang kini dilaporkan tewas, Dilansir AFP dan The Guardian, Senin (6/2/2023).

Dalam rilisnya, Gempa dahsyat tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.498 orang di Turki dan 810 orang di Suriah.

Baca juga: Gempa Terkini Guncang Maluku Utara Senin Malam, BMKG: Magnitudo 4,3, Titik Guncangan di Laut

Gempa juga mengakibatkan 7.600 orang di Turki dan 1.280 di Suriah terluka dan ribuan bangunan rubuh.

Namun, korban tewas diperkirakan akan meningkat.

Selain itu, gempa susulan juga diprediksi dapat berlanjut selama berhari-hari atau berminggu-minggu.

Gempa bumi dahsyat yang melanda Turki pada Senin (6/2/2023) waktu setempat diperkirakan menewaskan 10.000 orang.

Gempa yang juga dirasakan negara tetangga Turki seperti Suriah, Israel, dan Palestina itu hingga berita ini diturunkan telah menewaskan 1.500 orang.

Korban Diperkirakan capai 10.000

Survei United States Geological Survey/USGS atau Badan Geologi Amerika Serikat  memperkirakan jumlah korban tewas 10.000 sebab hingga kini masih banyak warga yang terjebak di reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa.

USGS mengatakan ada peluang 47 persen untuk menjangkau antara 1.000 hingga 10.000 korban. 

Sedangkan ada peluang 27 persen untuk menjangkau antara 100 dan 1.000 dan peluang 20 % ​​untuk menjangkau antara 10.000 dan 100.000 korban gempa.

Perkiraan USGS berasal dari pemodelan berdasarkan sejarah gempa bumi di wilayah tersebut, populasi yang terkena goncangan terberat, dan kerentanan struktur di zona gempa yang paling terpukul.

Laporan  itu juga memperkirakan kerugian ekonomi kemungkinan akan berkisar antara $1 miliar hingga $10 miliar  atau sekitar 2 % dari PDB Turki.

Penyebab Gempa Turki Begitu Besar

Gempa Turki ini tergolong sangat besar.

Lantas, apa yang menyebabkan gempa di Turki menjadi sangat mematikan?

Dikutip dari BBC, gempa di Turki berada di sekitar wilayah ketidakstabilan yang disebut sesar Anatolia Timur.

Sesar ini membentang dari barat daya ke barat laut perbatasan tenggara Turki.

Seismolog telah lama menyadari bahwa patahan ini sangat berbahaya, meski belum ada aktivitas signifikan selama lebih dari 100 tahun.

Namun sesar ini bertanggung jawab atas gempa bumi yang sangat merusak di masa lalu.

Secara khusus, pada 13 Agustus 1882, ketika itu menyebabkan gempa bumi berkekuatan 7,4 SR, jauh lebih kecil dari 7,8 yang tercatat hari ini.

Meski begitu, gempa bumi abad ke-19 itu mengakibatkan kerusakan besar pada kota-kota di daerah tersebut.

Tercatat ada 7.000 kematian di Kota Allepo. Gempa susulan yang merusak berlanjut selama hampir satu tahun.

Pada 1999, lebih dari 17.000 orang tewas menyusul gempa kuat yang meluluhlantakkan bagian barat laut negara tersebut.

Mengenal Lempeng Anatolia

Wilayah Mediterania Timur atau Anatolia adalah salah satu topik geosains yang paling membingungkan dan paling banyak diteliti saat ini.

Dikutip dari geo.arizona.edu, blok Anatolia, disebut demikian karena merupakan fragmen litosfer yang relatif kecil yang bergerak secara independen dari lempeng tektonik utama di sekitarnya.

Secara geografis, blok ini sebagian besar terdiri dari Laut Aegea dan negara-negara Turki, Yunani, Siprus, dan Kreta.

Kawasan ini merupakan salah satu kawasan paling aktif secara seismik di dunia akibat interaksi 3 lempeng tektonik utama yang mengelilingi blok Anatolia.

Pertama ada Lempeng Eurasia terletak di sebelah utara Patahan Anatolia Utara, sebuah patahan geser besar yang serupa dengan Patahan San Andreas di Amerika Utara bagian barat.

Lalu ada Lempeng Arab menekan blok Anatolia di timur Turki, mengarah ke pembentukan dataran tinggi dan vulkanisme di Turki dan cekungan penghasil minyak di Timur Tengah.

Kemudian Lempeng Afrika mensubduksi di bawah Laut Aegea dan Turki tengah dan barat, menciptakan busur vulkanik Aegean yang terdiri dari (dari barat ke timur) Methana, Milos, Santorini, dan Nisyros.

Anatolia telah diciptakan melalui penggabungan terran pulau-busur kecil dan platform karbonat selama penutupan lautan Paleotethys dan Neotethys sejak Trias Akhir (230 juta tahun yang lalu), merupakan bagian dari sabuk orogenik Alpine-Himalaya yang membentang dari Pegunungan Alpen di Eropa Barat hingga Asia Tenggara.

Pengukuran GPS menunjukkan bahwa blok Anatolia bergerak berlawanan arah jarum jam sehubungan dengan Eurasia, dan merupakan salah satu contoh buku teks dari teori "pelarian tektonik".

Sumber: BBC Indonesia/CNN

Sebagian berita ini disadur dari Tribunnews.com

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved