Berikut 5 Nama Ketua DPC Gerindra Sulawesi Utara yang Dipecat, Pengganti Sudah Dilantik

TRIBUNMANADO.CO.ID - Partai Gerindra tak segan-segan memacat atau memberhentikan kader yang tak loyal.

beberapa kesempatan Prabowo Subianto Ketua Umum selalu mempersilahkan kader yang sudah tak sejalan bisa mengundurkan diri dengan baik-baik.

Seperti yang terjadi di DPD Gerindra Sulawesi Utara.

Baca juga: Pantas Partai Gerindra dan PKB Buat Sekretariat Bersama, Ternyata Punya Maksud Lain

Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Rumondor bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.(hand over)

terhitung ada 5 Ketua DPC yang terpaksa dipecat.

Hal tersebut dilakukan lantaran ada pelanggaran yang mereka lakukan.

Semua berkaitan dengan persiapan Gerindra Sulawesi Utara menghadapi tahapan Pemilu 2024.

namun DPD Gerindra Sulawesi Utara sudah mengganti.

Baca juga: Partai Gerindra-PKB Tidak Akan Tunggu Deklarasi Capres PDIP, Muzani: Kami Punya Hitungan Internal

"Saya usulkan ke DPP diterima, mereka bikin gerakan memecah internal Gerindra, dan dinilai tidak loyal," ujar Conny Rumondor, Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Utara kepada tribunmanado.co.id, Selasa (31/1/2023).

Politisi Perempuan Sulut, Conny Rumondor menyusul pemecatan kader bukan kali pertama terjadi.

Sejak memimpin Partai Gerindra Sulut, 2 Juli 2021, sudah beberapa kali bawahannya dipecat karena dianggap tak loyal.

Ia bahkan sudah 2 kali mengganti Sekretaris DPD Gerindra. Sebelumnya Melki Suawah dilengserkan, terbaru Isran Rahmat Febriansyah.

Baca juga: Pengamat: Pesan Kunjungan NasDem ke Sekber Gerindra-PKB, Kalau Koalisi Perubahan Bubar Balik Kandang

Kini menyusul lagi 5 DPC dipecat, ia tak ambil pusing meski kader potensial dan di tengah persiapan Pemilu 2024.

"Daripada beking rusak dari dalam lebih baik diganti," katanya.

Ia pun membeber, ada upaya melengserkannya dari pucuk pimpinan Partai Gerindra Sulut.

 Conny Rumondor mengatakan, mendapat bukti, sehingga menjadi dasar evaluasi dan dilaporkan ke DPP Gerindra.

"Cuma seminggu, DPP langsung tindak lanjut 18 Januari kita rapat, 26 Januari sudah dilantik yang baru," ujarnya.

5 Ketua DPC yang dipecat yakni Benny Parasan (Eks Ketua DPC Manado),

Reevy Lengkong (Eks Ketua DPC Boltim),

Bob Paputungan (Eks Ketua DPC Kotamobagu),

Fellmy Peleng (Eks Ketua DPC Minahasa Tenggara), dan

Irvan Paputungan (Eks Ketua DPC Bolaang Mongondow)

Partai Gerindra pun melantik 5 Ketua DPC yang baru.

Mereka yakni Dahlan Mango, Ketua DPC Kotamobagu;

Hj Rasni Pontororing, Ketua DPC Minahasa Tenggara;

Louis Schramm, Ketua DPC Manado;

Raynold Suwu Ketua DPC Bolaang Mongondow; dan

Nariman Bazmul, Ketua DPC Bolaang Mongondow Timur.

Conny Rumondor mengatakan, Partai Gerindra punya doktrin namanya Perkalian 0

''Ada doktrin dalam Gerindra yang dikenal dengan istilah perkalian No

Doktrin ini mengacu pada sistem penilaian kualitas kader yang menomorsatukan loyalitas atau kesetiaan pada perjuangan partai. Tanpa adanya kesetiaan semua kelebihan seorang kader akan dikalikan dengan nol alias tidak ada nilainya sama sekali," ujarnya.

Ia membeber misalnya kecerdasan , keberanian , ketangkasan , kepopuleran, militansi, seorang kader masing-masing diberi nilai 20, maka jika dijumlahkan secara keseluruhan kader tersebut akan mendapat nilai 100.

"Tetapi ada satu hal yang akan menjadi penilaian kunci yakni loyalitas. Tanpa adanya loyalitas maka nilai sempurna tersebut akan dialihkan dengan nol alias menjadi hilang sama sekali," ungkap dia.

Loyalitas tidak bisa dibandingkan satu demi satu dengan variabel-variabel penilaian tadi. Sebaliknya loyalitas adalah menjadi variabel penentu bernilai atau tidaknya variabel-variabel yang lain.

Loyalitas adalah mematuhi semua keputusan dan arahan partai yang telah kita sepakati bersama. Partai Gerindra telah memutuskan kembali mencalonkan Bapak Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2024.

Keputusan dalam Rapimnas adalah keputusan bulat yang diputus bersama seluruh pengurus partai dari DPP, DPD, DPC, PAC, Ranting termasuk badan-badan dan sayap partai.

Pembuktian loyalitas kader Gerindra saat ini adalah kesatuan antara perbuatan dan tindakan.

"Apakah dia maksimal berbicara dan bertindak memperjuangkan terpilihnya Pak Prabowo Subianto sebagai Presiden 2024 atau berbicara loyalitas tetapi malah bermanuver lain. Semoga kita tidak termasuk kader yang terkena perkalian nol," ungkap dia. (ryo)

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id