Pasca Banjir di Manado, Pasar Bobo Bailang Ditutup Sementara, Pedagang Jualan di Bahu Jalan

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasca banjir yang terjadi Jumat (27/1/2023), kondisi Pasar Bobo Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken Darat, Kota Manado Sulawesi Utara rusak parah.

Akibatnya, Pasar Bobo Bailang Manado berhenti beroperasi, tidak ada aktivitas jual beli sementara.

Pedagang terpaksa berjualan di bahu jalan raya arah masuk Pasar Bobo.

Para pedagang mengaku terpaksa berjualan di Bahu jalan, karena tidak ada pilihan lain bagi mereka untuk mencari nafkah.

Meskipun mereka mengetahui, berjualan di bahu jalan akan menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.

"Pak gimana lagi kami terpaksa jualan di pinggir jalan, Pasar sementara tutup kalau kami tidak jualan keluarga di rumah mau makan apa," kata Sofia Tude salah satu pedagang kepada tribunmanado.co.id, Senin (30/1/2023).

Sofia menjelaskan Pasar Bobo rusak parah semua lapak pedagang hancur, menurutnya membutuhkan waktu 1 minggu untuk memperbaiki kembali.

"Rusak parah pasar mungkin butuh waktu sekitar 1 minggu untuk diperbaiki, jadi selama satu minggu ke depan kami akan berjualan di pinggir jalan," tuturnya.

Ibu 2 orang anak ini berharap pemerintah secepatnya memperbaiki kerusakan dari Pasar Bobo agar pegangan bisa kembali berjualan di dalam.

"Kami berharap tolong secepatnya Pemerintah perbaiki kembali ini Pasar, agar kita pedang tidak berjualan lagi di pinggir jalan yang dapat menganggu arus lalu lintas," tutupnya.

Bencana Sulut

Sebelumnya, bencana banjir dan air pasang di Sangihe terjadi Rabu (25/1/2023).

Dirangkum tribunmanado.co.id dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe, tercatat wilayah yang terdampak yakni Kampung Dagho, Kecamatan Tamako serta Kampung Kaluwatu dan Laine, Kecamatan Mangsel.

Sebanyak 172 rumah tergenang banjir di Kampung Laine, 7 rumah rusak berat, 4 rusak sedang, serta 2 rumah rusak ringan.

Selain itu, jembatan penghubung ke tempat wisata Laine juga rusak berat.

Di Kampung Kaluwatu ada 43 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.

Dari 43 KK tersebut, ada 2 rumah rusak sedang, 3 rusak ringan, sementara 38 rumah lainnya tergenang banjir.

Sementara itu, Kota Manado dikepung bencana banjir dan longsor, Jumat (27/1/2023) usai diguyur hujan deras sejak dini hari hingga menjelang sore.

Data sementara dirangkum tribunmanado.co.id dari BPBD Manado dan Korem, banjir terjadi di puluhan titik di 9 Kecamatan.

Kota Manado saat ini punya 11 Kecamatan.

Sementara terdata banjir menggenangi 33 Kelurahan dari total 87 Kelurahan yang ada di Kota Manado.

Daerah genangan berada di tepian Daerah Aliran Sungai.

Di antaranya Sungai Bailang, Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Sario, dan Sungai Mahawu.

Khusus bencana tanah longsor menyebabkan korban jiwa, dan material.

4 Orang meninggal dunia akibat longsor di Kairagi Weru Kecamatan Paal 2. 3 orang lansia dan seorang anak-anak.

Mereka yang jadi korban bencana tanah longsor yakni Forzenli Arbaan (8 Tahun), Stansye Thomas Sekeon (52), Jemmy Moniaga (55), dan Sayang Soda (67).

Selain itu, total yang terdata ada 70 Rumah tertimpa bencana longsor menyebabkan kerusakan.

Tercatat longsor terjadi di 7 Kecamatan di Kota Manado, yakni Paal 2, Tuminting, Singkil, Tikala, Wenang, Malalayang, dan Wanea. Lokasi longsor tersebar di 24 titik. 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Baca juga: Berita Populer: dari Harga Lato-lato, Asisten Raffi Ahmad Akan Menikah hingga Kiky Saputri Menikah

Baca juga: Jalan dan Jembatan Putus Akibat Banjir dan Longsor di Sulut, Olly Dondokambey Siapkan Langkah Taktis