Banjir di Manado
Pilu Joseph Korban Banjir di Manado Sulawesi Utara, Beras Puluhan Karung Untuk Usaha Warung Rusak
Joseph yang juga adalah pemilik warung di Kelurahan Cempaka tak bisa menyelamatkan barang dagangannya.
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bencana alam yang terjadi di Manado, Sulawesi Utara menyebabkan banyak sekali kerugian.
ada korban jiwa dan korban materi.
Satu di antara yang mengalami kerugian materi adalah Joseph.
Baca juga: Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor dan Banjir di Manado
Kios di Kelurahan Cempaka, Manado, Sulawesi Utara, yang terendam banjir beberapa waktu lalu, Minggu (29/1/2023). (Tribunmanado.co.id/Nielton Durado)
ia adalah warga Kelurahan Cempaka, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Setiap hari ia mengusahakan warung miliknya sendiri.
Joseph tak menyangka, banjir di Manado akan terjadi demikian besar.
banyak kerugian yang dia alami, termasuk puluhan karung beras miliknya yang rusak terendam banjir.
Baca juga: Teknologi Modifikasi Cuaca Bisa Jadi Solusi Cegah Longsor dan Banjir di Manado
Joseph yang juga adalah pemilik warung di Kelurahan Cempaka tak bisa menyelamatkan barang dagangannya.
Bahkan beras puluhan karung yang ada di warung miliknya rusak terendam banjir.
Ia mengatakan saat banjir datang, dirinya hanya lari bersama keluarganya.
"Warungnya sudah saya tutup sejak pagi. Tapi tiba-tiba air datang begitu cepat," kata dia ketika ditemui Tribunmanado.co.id, Minggu (29/1/2023).
Baca juga: Kepala BNPB Minta Pemda Sulut Fokus Cegah Banjir dan Longsor Agar Tidak Berulang
Ia mengatakan jika banjir kali ini sangat parah.
Dibandingkan tahun sebelumnya, banjir kali ini hampir mencapai 2 meter.
"Kalau tahun sebelumnya cuma sampai di betis saja. Sekarang lebih parah," ucapnya.
Ia mengatakan jika kerugian dari dagangan yang rusak karena banjir mencapai ratusan juta.
"Sekarang cuma pasrah. Mungkin ini cobaan," kata dia.
Korban Banjir Manado Sulawesi Utara Keluhkan Tak Ada Pakaian dan Air Bersih
Pakaian dan air bersih merupakan dua hal yang paling dibutuhkan oleh korban banjir di Manado, Sulawesi Utara.
Hal itu disampaikan oleh Wulandari Datu, salah seorang warga Kelurahan Cempaka, Kecamatan Bunaken Darat, Manado, Minggu (29/1/2023).
Menurutnya, hampir semua warga yang ada di Kelurahan Cempaka, Manado, kehilangan pakaian.
"Semua warga di sini lari saat banjir dengan hanya memakai baju di badan. Jadi yang paling dibutuhkan itu pakaian," kata dia.
Sedangkan yang kedua adalah air bersih dan makanan.
"Sudah tak ada air di sini pasca banjir. Semua air tercampur lumpur," ucapnya.
"Kami juga tak bisa memasak karena air yang kotor," ungkapnya.
Ia berharap ada solusi dari pemerintah terkait dua masalah ini.
"Semoga nanti ada bantuan. Kami sudah tidak punya apa-apa lagi," tegas dia.(*)
Pesisir Sulut Masuk Dalam 15 Wilayah Berpotensi Banjir Rob Akibat Super New Moon, Ini Tanggalnya |
![]() |
---|
Pemkot Manado bersama TNI/Polri Bersihkan Rumah Korban Banjir |
![]() |
---|
Gegara Sungai Sario Manado Meluap, 8 Kelurahan di 2 Kecamatan di Ibu Kota Sulut Kebanjiran |
![]() |
---|
Pasca Banjir, Warga Pakowa Manado Lakukan Pembersihan Rumah: Kami Butuh Air Bersih |
![]() |
---|
Banjir Landa Pakowa Wanea Kota Manado Akibat Luapan Air Sungai Sario |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.