3 Alat Berat Dikerahkan di Lokasi Longsor Jalan Tanggari Minut, Warga Diminta Cari Jalan Alternatif

TRIBUNMANADO.CO.ID - Untuk mempercepat agar akses jalan bisa segera dilalui, tiga alat berat dikerahkan ke lokasi longsor di Desa Tanggari, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (25/1/2023).

Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) mengerahkan seluruh instansinya, segera bergerak ke lokasi longsor yang menyambungkan Airmadidi ke Tondano.

Dimana longsor ini terjadi disebabkan cuaca ekstrem.

Untuk sementara karena masih dalam pembersihan, sampai saat ini tidak ada korban jiwa.

Badan Penanggulangan Bendana Daerah (BPBD) Minut dibawah pimpinan Kepala Badan (Kaban) Theodorus Lumingkewas, turun langsung ke lokasi bersama personilnya.

Sampai saat ini menurut Theodorus, di lokasi ada BPBD, Dinas PUPR, TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa Tanggari dan masyarakat.

Serta ada alat berat dari BPJN Sulawesi Utara.

"Kendaraan dan alat berat yang dikerahkan di lokasi, 1 unit mobil Pick Up dan 1 unit Mobil Station dari BPBD," ucap Theodorus.

Lanjut Lumingkewas, 2 unit alat berat Wheel loader dari BPJN Sulawesi Utara.

"Ada juga 4 unit Dum truck dari DLH dan 1 unit Escavator bantuan dari Polres Minut," tuturnya.

Dengan begitu Kaban meminta masyarakat agar mencari jalan alternatif lainya, karena sementara masih dalam penanganan.

"Diminta agar masyarakat tetap berhati hati, saat melakukan perjalanan, ketika cuaca ekstrem, agar sebisa mungkin mengindari daerah yang rawan longsor dan pohon tumbang," tutupnya.

Jalan Tanggari Minut Sulawesi Utara Tertutup Longsor, Lalu Lintas Kendaraan Diahlikan

Lalu lintas di jalan Airmadidi-Tondano dialihkan.

Hal itu disebabkan longsor yang terjadi di jalan desa Tanggari Minut Sulawesi Utara.

Diketahui, pihak satuan lalulu lintas Polres Minut menyuruh pengguna jalan yang yang mengarah Tondano untuk balik arah dan mencari jalur lain.

KBO Sat Lantas Polres Minut, Ipda Ronny Raturandang menjelaskan kalau kejadian terjadi subuh.

"Longsor diduga terjadi subuh, sekitar pukul 03.00 Wita," ucap Raturandang, Rabu (25/1/2023).

Menurut Raturandang, dilokasi sudah ada Kasat Lantas, instansi terkait dari pemerintah kabupaten Minut.

"Saat ini alat berat dari BPJN Sulawesi Utara sudah di lokasi, dan sementara membersihkan longsor yang menutupi badan jalan," katanya lagi.

Dengan begitu Ipda Ronny Raturandang meminta agar pengguna jalan mencari jalur lain.

"Pengguna jalan menuju Tondano-Airmadidi, diminta agar mengambil jalur lain jika akan ke Tondano bisa melalui desa Rurukan, Kamanta," sebutnya.

Akibat longsor menurut KBO tidak ada korban jiwa.

Kepala Balas Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara Hendro Kamaludin menurunkan alat berat jenis wheel loader tangani longsor di Desa Tanggari.

"Kami sudah mengirimkan alat berat jenis wheel loader, untuk menangani longsor," kata Hendro.

Dikatakannya, saat ini alat berat tersebut sementara bekerja di lokasi.

Saat ini di lokasi sudah ada dari Kepolisian, TNI, BPBD Minut, PUPR Minut dan pemerintah Desa Tanggari.

Sementara Hukum Tua Desa Tanggari Oscar Nelwanmengatakan sudah menghubungi instansi terkait untuk penanganan longsor tersebut.

Menurutnya, saat ini sudah ditangani.

"Kami sudah melaporkan hal ini kepada BPJN, karena ini jalan nasional," ucapnya.

Dikatakannya, Kepala BPJN Sulawesi Utara Hendro Kamaludin, secara sigap merespon dan langsung kirimkan alat berat.

Lanjut Hukum Tua Tanggari, pasca kejadian sebagai Hukum Tua Desa Tanggari langsung berkoordinasi dengan Camat Airmadidi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBDl Minahasa Utara untuk segera menangani longsor.

"Akibat dari longsor yang menutupi jalan, para pengguna jalan, pegawai kantor dan anak sekolah tidak dapat melintasi jalan tersebut," tutupnya.(fis)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Baca juga: Putri Candrawathi Bacakan Pledoi, Kukuh Nyatakan Dilecehkan Brigadir J dan Perempuan yang Disakiti

Baca juga: Peringatan Dini Besok Kamis 26 Januari 2023, BMKG: 33 Daerah Potensi Cuaca Ekstrem