Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Cerita Dua Nelayan Asal Filipina Terkait Awal Mula Insiden yang Dialami Keduanya

Dua nelayan asal Filipina ditemukan di perairan laut Makalehi Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Senin (23/1/2023) sekira pukul 14.00 Wita.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
IST
Dua nelayan asal Filipina yang ditemukan di Pulau Makalehi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua nelayan asal Filipina ditemukan di perairan laut Makalehi Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Senin (23/1/2023) sekira pukul 14.00 Wita.

Kedua nelayan tersebut masing-masing lelaki Joseph Matas (41) asal Desa Bawing Kecamatan Kalumpang Kabupaten Gensang Propinsi General Santos serta Reynaldo Lacia (47) asal Desa Puting Batu Kecamatan Kalumpang Kabupaten Gensang Propinsi General Santos.

Pasca ditemukan, keduanya langsung menjalani serangkaian pemeriksaan oleh aparat kepolisian dan pemerintah setempat hingga pengecekan kondisi kesehatan.

Dihadapan petugas keduanya menceritakan awal mula insiden yang diamalami keduanya hingga akhirnya ditemukan di perairan laut Makalehi.

Menurut keduanya, pada Selasa 10 Januari 2023 sekitar pukul 21.00 waktu Filipina mereka berangkat dari Gensan dengan menggunakan Perahu Jaring atau Pamboat.

Dengan maksud untuk memancing lantas keduanya mengikat perahu mereka pada sebuah rakit atau ponton.

Dua nelayan (duduk) asal Filipina yang ditemukan di Makalehi Kabupaten Sitaro.
Dua nelayan (duduk) asal Filipina yang ditemukan di Makalehi Kabupaten Sitaro. (IST)

Ketika sedang memancing tiba-tiba cuaca buruk menghantam wilayah tersebut dan mengakibatkan rakit yang dijadikan tambatan perahu keduanya putus.

Keduanya pun memutuskan untuk membuka tali ikatan pada rakit dan hendak kembali ke daratan menggunakan perahu.

Namun naas, BBM jenis Solar yang mereka bawa habis sehingga keduanya terkatung-katung di tengah laut sampai akhirnya terdampar ke perairan Indonesia dan ditemukan oleh nelayan di Pulau Makalehi.

Temuan ini pun langsung dikoordinasikan dengan Kantor Imigrasi Tahuna guna kepentingan penanganan lebih lanjut.

"Tapi untuk langkah awal ini kami dari kepolisian sudah melakukan penanganan. Nantinya kedua nelayan ini akan diserahkan ke pihak Imigrasi," kata Kapolres Kepulauan Sitaro, AKBP Iwan Permadi, Selasa (24/1/2023).

Dia menambahkan, apabila kondisi cuaca di wilayah perairan Sitaro sudah membaik, pihaknya akan membawa kedua nelayan WNA itu dari Makalehi ke Pulau Siau.

"Sore ini rencananya akan dibawa kesini (Polres). Tapi tergantung kondisi cuaca," singkatnya. 

Tentang Sitaro

Sitaro adalah singkatan dari Siau Tagulandang Biaro.

Sitaro merupakan salah satu Kabupaten Kepulauan di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. 

Kabupaten yang beribukota di Ondong Siau ini memiliki luas total 275,96 km2.

Jarak Siau ke Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara 146 Kilometer, dengan waktu tempuh 4 jam naik kapal dari Pelabuhan Manado.

Di Sitaro ada Gunung Karangetang.

Salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia dengan letusan sebanyak lebih dari 40 kali sejak 1675 serta banyak letusan kecil yang tidak terdokumentasi pada catatan sejarah.

Saat ini kabupaten ini dipimpin oleh Bupati Sitaro Evangelian Sasingen serta Wakil Bupati John Heit Palandung. (HER)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Baca juga: Doa Menyambut Ramadhan - Bacaan Arab, Latin, Terjemahan Indonesia

Baca juga: 2 Kepala Desa di Bolmong Sulawesi Utara Tanggapi Positif Jabatan 1 Periode 9 Tahun

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved