Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Nono, Siswa SD di NTT Juara 1 Lomba Matematika Abacus World Competition 2022

Berasal dari kota kecil, Nono rupanya melalui perjuangan yang tak mudah hingga menyabet juara 1 lomba matematika.

Editor: Alpen Martinus
KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE
Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay alias Nono, saat bersama teman-temannya di SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Indonesia sebenarnya memiliki banyak sekali sumber daya manusia yang berprestasi.

Potensi siswa cerdas pun terus bermunculan, namun banyak yang tak mendapat perhatian.

Satu di antaranya adalah seorang bocah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Jawaban dari Soal Matematika Ayo Kita Menalar Hubungan antar Garis, untuk Kelas 7 Semester 2


Siswa SDN Inpres Buraen 2, Nusa Tenggara Timur (NTT), Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay menerima penghargaan di Kantor Dinas Gubernur NTT. (hand over)

Namanya Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay, ia merupakan siswa SD.

Namun sudah berhasil memenangkan lomba matematika di tingkat dunia.

Bocah yang sering disapa Nono tersebut mengikuti Abacus World Competition 2022.

Ia memiliki kecepatan dalam berhitung.

Baca juga: Gempa Terkini Guncang NTT Senin 16 Januari 2023, Guncang di Laut, Info BMKG Magnitudonya

Ia berhasil mengalahkan ribuan peserta dari berbagai negara.

Berasal dari kota kecil, Nono rupanya melalui perjuangan yang tak mudah hingga menyabet juara 1 lomba matematika.

Ia sempat gagal meraih juara satu gara-gara listrik mati dan jaringan internet di daerahnya lemot.

Simak fakta dan kisah singkat tentang Nono, si jenius matematika cilik asal Kupang, dihimpun Tribunnews.com, Minggu (22/1/2023):

Baca juga: Cara Menghitung Volume Kubus dan Balok, Pelajaran Matematika Kelas 8 SMP, Ini Kunci Jawabannya

Viral di media sosial

Prestasi gemilang Nono sempat beredar viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, unggahan berisi informasi soal Nono diunggah oleh sejumlah akun Instagram, seperti @undercover.id.

Akun ini mengunggah foto Nono saat membawa tropy juara.

"Siswa SD NTT Sabet Juara 1 Matematika, Kalahkan 7.000 Peserta se-Dunia," tulis @undercover.id dalam keteragan foto.

Hingga sekarang, unggahan itu sudah mendapatkan like sebanyak 20 ribu kali dan menuai komentar dari ratusan warganet.

Sejumlah warganet pun memberikan ucapan selamat kepada Nono dan ikut bangga dengan prestasi bocah kelas 2 SD itu.

Nono sendiri sebelumnya mengikuti kompetisi matematika International Abacus World Competition 2022.

Abacus World Competition merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh murid Abacus Brain Gym di seluruh dunia.

Nono berhasil menyabet peringkat pertama, sedangkan posisi kedua diduduki peserta dari Qatar dan ketiga dari USA.

Sempat gagal juara 1

Ibu Nono, Nuryati Seran, mengungkapkan perjuangan putra tercintanya itu.

Nono diketahui sudah mengikuti kompetisi matematika Abacus Bain Gym sebanyak dua kali.

Pertama, pada tahun 2021 di mana Nono meraih juara ketiga.

Menurut Nuryati, ketika itu Nono dipastikan bisa juara satu seandainya tidak mengalami kendala teknis.

Saat Nono mengerjakan soal lomba secara daring atau online, tiba-tiba listrik padam.

Masalah ditambah dengan kondisi internet di tempat tinggal Nono lemot.

"Itu malam, Nono sibuk kerjakan soal, namun saat batas akhir pengumpulan listrik padam dan jaringan juga tidak bagus, maka Nono sangat tegang dan langsung histeris," terang Nuryati, dikutip dari TribunFlores.com.

Nuryati melanjutkan ceritanya, pada tahun 2022, Nono kembali mengikuti kompetisi matematika Abacus Bain Gym.

Kali ini, Nono berhasil menyabet juara satu dengan mengalahkan ribuan peserta lainnya di seluruh dunia.

"Atas prestasi itu, Nono mendapatkan piala, sertifikat dan uang tunai sebesar 200 dolar USA," tegas Nuryati.

Kunci sukses Nono

Nuryati membeberkan kunci sukses Nono menjadi juara lomba matematika tingkat dunia berkat belajar dengan metode matematika gampang, asyik, dan menyenangkan (gasing).

Awalnya, metode ini Nuryati dapatkan dari pelatihan di Tangerang-Jakarta selama dua bulan.

Lalu ia mengajarkan ke anaknya dengan menggunakan fasilitas milik Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR).

Nuryati terkejut Nono bisa menggunakan metode gasing dengan baik.

"Jujur, selama ini saya dampingi dia dalam mengajar matematika. Tapi saya lambat. Saya tidak cepat seperti Nono.

Kalau saya tes dia, saya harus hitung pake kalkulator. Dia bisa menghitung cepat dalam kalkulasi bagi," urai Nuryati.

Terakhir Nuryati merasa bahagia dan bangga sang putra bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

"Ada saudara datang bilang ini Nono sudah viral, kami orang tua juga tidak tahu viral dimana, jadi baru satu dua hari ini itu aplikasi diinstal di HP baru kami bisa nonton, sampai-sanpai saya lihat itu Pak Ridwan Kamil yang saya juga tidak tahu dia Gubernur Jawa Barat juga ikut komentar Nono ini," kata Nuryati. 

Cita-cita Nono

Nono mengaku senang bisa belajar matematika dengan metode gasing.

"Nono merasa senang. Saya belajar Matematika Gasing," ujar Nono, dikutip dari Tribunflores.com.

Terlepas dari juara yang ia raih, Nono ternyata memiliki mimpi yang besar, yakni menciptakan mobil super cepat.

"Saya bercita-cita untuk menjadi tentara dan bisa menciptakan oto (mobil) paling tercepat. Kereta paling tercepat dan pesawat," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved