Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Berantai

3 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berantai, Wowon Tak Tahu Istrinya Dibunuh Partner In Crime Duloh

Simak 3 fakta terbaru terkait kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Cs berikut ini.

Penulis: Tirza Ponto | Editor: Tirza Ponto
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar/ TribunJabar.id/Fauzi Noviandi/ Kompas.com
3 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berantai, Wowon Tak Tahu Istrinya Dibunuh Partner In Crime Duloh 

1. Wowon Tak Tahu Istri Kelimanya Halimah Dibunuh Partner In Crime Duloh

Istri kelima tersangka Wowon Erawan alias Aki bernama Halimah diketahui tewas dibunuh oleh partner in crime Wowon, Solihin alias Duloh.

Namun Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Wowon sendiri tidak tahu jika istrinya itu dibunuh oleh Duloh.

"Wowon enggak tahu kalau H tewas dibunuh sama si Duloh," kata Trunoyudo kepada wartawan, Sabtu (21/1/2023).

Wowon, lanjut Trunoyudo, hanya tahu jika Halimah meninggal dunia karena sakit. Padahal, Halimah merenggang nyawa karena dicekik oleh Duloh.

"Dia tahunya meninggal karena sakit. Padahal setelah interogasi si Duloh, H itu memang sakit tapi dibunuh Duloh, dicekik," ucapnya.

Karena menganggap kematian yang wajar, maka pihak keluarga memakamkan Halimah di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Nah si Halimah diserahkan ke keluarganya karena dalam kondisi meninggal seakan-akan meninggal wajar," ungkap Trunoyudo.

Setelah Halimah tewas, Wowon lantas menikahi Ai Maemunah yang merupakan anak dari Halimah.

Dari pernikahan ini, keduanya memiliki dua anak yakni Bayu dan Neng Ayu.

2. Para Tersangka Tampun Uang Rp 1 M dari Sejumlah Korbannya

TKP penemuan jenazah kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur.
TKP penemuan jenazah kasus Pembunuhan Berantai di Cianjur. (TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI)

Baca juga: Fakta Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur, Berawal Dari Penipuan

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya menemukan sejumlah uang yang dihimpun dari sejumlah tenaga kerja wanita (TKW).

"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).

Uang tersebut dihimpun via transfer ke rekening atas nama tersangka M Dede Solehudin.

Selain, jadi tersangka, Dede juga diketahui menjadi korban yang keracunan dalam kasus ini.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved