Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Seriusi Kerjasama dengan Google, Sekda Kota Bitung Rudy Theno: Jangan Tunda-tunda

Rudy Theno menindaklanjuti rencana kerja sama Pemkot Bitung dengan Google. Mereka mendatangi Kantor Google di Jakarta.

Tribunmanado.co.id/Istimewa
Sekda Bitung, Rudy Theno, kunjungi kantor Google Indonesia untuk perkuat kerja sama. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Pemerintah Kota Bitung terus menyeriusi kerjasama dengan Google Indonesia.

Sebelumnya, Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, dan Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar, dan jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung melakukan pertemuan dengan Google Indonesia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Lantai 45 Gedung Pacific Century Place SCBD Jakarta, 11 Januari 2023.

Kemudian, pada Rabu (18/1/2023) oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bitung, Ignatius Rudy Theno, menindak lanjuti kerjasama itu di Kantor Google Indonesia.

Menurut Rudy Theno, Pemkot Bitung menindak lanjuti sebagai komitmen perkuat kerja sama agar segera terrealisasi. 

“Jangan ditunda-tunda, kita mau realisasinya segera. Semua media penunjang kita sudah ada dan sudah siap. Kita berikan akses penuh untuk Google bisa desain dengan konsep digitalisasi sampai pada keamanannya,” jelas Rudy Theno, Jumat (20/1/2023).

Dan kata Rudy Theno, tim dari Google Indonesia pun siap dengan kebutuhan Kota Bitung

Mulai dari sektor pemerintahan melalui command center, tim Google Indonesia akan membantu mendesain sistemnya. 

Hadir mendampingi Rudy Theno, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Bitung, Albert Sergius; Kepala Bagian Umum Setda Kota Bitung, Theo Rorong; Kepala Dinas PUPR Kota Bitung, Rizal Sompotan; dan Tim Media Center Pemkot Bitung.

Sebelumnya, kerja sama antara Pemkot Bitung, Google, dan Kemendikbudristek ditandai dengan pertemuan dan presentasi dari pihak Google lewat kantor perwakilannya di Jakarta dan Kementerian kepada Pemkot Bitung 11 Januari 2023.

Presentasi disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Iwan Syahril.

Baca juga: Pengamat: Ridwan Kamil tak Bisa Nyapres, Sudah Berhitung Banyak Ketua Parpol Kesulitan Maju Pilpres

Baca juga: Pria Dianiaya di Kalasey Minahasa, Polisi Sebut Kondisi Korban Tak Seperti yang Beredar di Medsos

Sedangkan Google Indonesia diwakili oleh Country Lead Google Cloud Education, Olivia Basrin dan Ganis Samoedra Murhayono selaku Strategic Partner Manager Chrome OS Indonesia.

Iwan Syahril, menjelaskan terkait dengan data yangg dimiliki Kemendikbudristek mengenai pendidikan di Kota Bitung dari tingkat PAUD hingga menengah. 

Bahkan dari data tersebut kerja sama yang digagas oleh Kemendikbudristek dan Google Indonesia atau lebih tepatnya Google for Education dilaksanakan. 

Fitur dalam program platform Merdeka Mengajar adalah Google Workshop Education. 

Terdapat banyak video pembelajaran sehingga diharapkan para tenaga pendidik mampu menciptakan sebuah inovasi cara mengajar yang lebih menarik dan interaktif kepada siswa.    

Ada foto foto IST Pemkot Bitung Perkuat Kerjasama dengan Google Indonesia, ditandai
Sekda Bitung, Rudy Theno, kunjungi kantor Google Indonesia untuk perkuat kerja sama.

Hal ini berkaitan dengan misi Google for Education yang tujuan utamanya proses pembelajaran terjadi atau dapat dilakukan di manapun tanpa terbatas ruang dan waktu.

Kemudian proses belajar juga disesuaikan dengan kebutuhan siswa sehingga siswa yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang berbeda dapat terakomodasi, sehingga siswa tidak terbatas pada ruang kelas. 

Transformasi digital dapat terlaksana jika tenaga pendidiknya mampu bertransformasi digital.

Google juga menyediakan sertifikasi Google secara internasional untuk pendidik. 

Di Kota Bitung baru satu orang. 

Baca juga: Gempa di Sumut Jumat 20 Januari 2023 Sore Ini, Berikut Info BMKG Titik Pusat dan Kekuatannya

Baca juga: Barcelona Bakal Keluarkan Rp 982 Miliar untuk Rekrut Martin Zubimendi dari Real Sociedad

Sertifikasinya memang berbayar.

Hal ini agar para guru memiliki komitmen biaya tesnya 10 US$ atau kurang lebih Rp 150 ribu dan dari Google menyediakan voucher.

"Guru-guru harus punya kapasitas," ujar Olivia.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved