Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Satu Keluarga Keracunan di Bekasi

3 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berantai, Wowon Incar TKW, Harta Dikuras Lalu Dihabisi

Terungkap Siasat Jahat Wowon, Pembunuh Berantai di Bekasi Incar TKW, Harta Dikuras Lalu Dihabisi

Penulis: Tirza Ponto | Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/HO
3 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berantai, Wowon Incar TKW, Harta Dikuras Lalu Dihabisi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tersangka Wowon Erawan alias Aki, sosok pembunuh berantai yang telah membunuh 9 korban di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat.

Berawal dari kasus satu keluarga tewas lemas dengan mulut berbusa, kasus pembunuhan berantai ini pun terungkap.

Wowon dengan sadis melancarkan aksi kejinya, membunuh para korban yang sebagian besar merupakan keluarganya.

Motif Wowon para korbannya pun terungkap.

Dikutip dari Tribunnews.com, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan motif dari pelaku pembunuhan serial killer sekeluarga di Bekasi, Cianjur, dan Garut, Jawa Barat menjanjikan para korbannya bisa menjadi sukses atau kaya dengan kemampuan supranatural yang dimiliki pelaku.

Pembunuh Berantai di Bekasi dan Cianjur Tertangkap. Pelaku Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
Pembunuh Berantai di Bekasi dan Cianjur Tertangkap. Pelaku Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin. (Via Tribunnews.com)

Baca juga: Alur Pembunuhan Berantai di Bekasi, Pelaku Wowon Erawan Bunuh Para Saksi yang Tahu Kejahatannya

"Dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," kata Fadil dalam tayangan Kompas TV, Jumat (20/1/2023).

Dari penyidikan polisi, ditemukan fakta baru lainnya.

Berikut ini Tribun Manado rangkum dari berbagai sumber terkait kasus Pembunuhan Berantai ini:

1. Incar TKW

Wowon ternyata menyasar para tenaga kerja wanita atau TKW untuk menjadi korbannya.

Hal itu diungkap Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Ia mengungkapkan dua korban tewas mengenaskan oleh para tersangka di Cianjur, Jawa Barat, merupakan tenaga kerja wanita (TKW).

Informasi tersebut ditemukan setelah polisi menyelidiki dan mendalami keterangan dari tiga tersangka yakni Wowon Erawan, Solihin, dan Muhammad Dede Solehudin.

2. Penipu Berkedok Menggandakan Harta

Sebelum meracuni keluarga sendiri, para tersangka sebelumnya telah melakukan pembunuhan.

Para tersangka merupakan penipu dengan kedok menggandakan harta dengan kekuatan supranatural.

Saat para korban menagih harta yang hendak digandakan, para tersangka membunuh para korban.

Biasanya, kata Hengki, para korban yang disasar para pelaku ialah TKW.

Polisi juga berhasil membongkar kasus keracunan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi berangkat dari kesaksian dua orang TKW yang berhasil lolos menjadi korban pembunuhan.

"Untuk sementara, yang kami temukan ada dua orang TKW. Kami dapat info ada pembunuhan sebelumnya itu tadi malam, tadi pagi kami datang ke Cianjur untuk buktikan ada korban yang dikubur di rumah tersangka," ungkap Hengki saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2022).

3. Motif Pembunuhan 

Motif pembunuhan di Cianjur dan Garut adalah untuk menguasai harta korban.

Para tersangka menipu korban agar memberikan hartanya dengan iming-iming memberi kesuksesan dan kekayaan dengan kemampuan supranatural.

Para korban umumnya ialah TKW. Mereka ditipu beragam mulai dari Rp180 juta hingga Rp250 juta.

Setelah tipu dayanya berhasil dan korban menagih janji tersangka, para korban selanjutnya dilenyapkan.

Berdasarkan penyelidikan, para korban dibunuh dengan cara dicekik menggunakan kain.

Ada juga korban yang dibunuh menggunakan pestisida dan racun tikus. Beberapa aksi pembunuhan dengan racun tikus dilakukan ketika para tersangka membunuh keluarga mereka sendiri.

Motif pembunuhan tersebut lantaran para anggota keluarga itu dianggap berbahaya lantaran mengetahui aksi kejahatan para pelaku.

Korban Dikubur di Lubang dan Dibuang ke Laut

TKP penemuan jenazah kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur.
TKP penemuan jenazah kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur. (TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI)

Baca juga: SOSOK Wowon, Pembunuh Berantai di Bekasi dan Cianjur, Habisi Balita, Istri Hingga Mertua

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan empat Kerangka Manusia yang dikubur di tiga lubang di Cianjur, Jawa Barat.

Empat kerangka manusia itu diduga korban pembunuhan.

Pelaku yaitu Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.

Ketiganya juga merupakan pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi yakni Ai Maimunah serta dua anaknya, Ridwan Abdul Muiz (21) dan Muhammad Riswandi (20).

"Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu, umur 2 tahun, di samping rumah pelaku Duloh," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat merilis kasus ini, Kamis (19/1/2023).

Di lubang kedua, sambung Fadil, berisi dua kerangka manusia yang diduga bernama Noneng dan Wiwid.

"Lubang ketiga berisi tulang yang diduga bernama Farida," ungkap Kapolda.

Lalu, satu korban lainya di Garut, Jawa Barat dibuang ke laut oleh Wowon cs. Namun, akhirnya bisa diketemukan dan dimakamkan secara laik.

Fadil menjelaskan, saat ini polisi masih mengidentifikasi empat kerangka manusia tersebut.

"Untuk buktikan ini proses identifikasi primer, pemeriksaan DNA, karena ada yang sudah meninggal dua tahun lebih, ada yang baru dua bulan. Tentu proses-proses memastikan identitas korban perlu dilakukan, tidak hanya berdasarkan pengakuan tersangka," ujar Fadil.

"Kemudian di Garut ada satu orang dikuburkan setelah sebelumnya dibuang ke laut. Dia jadi korban, kemudian dibuang ke laut untuk hilangkan jejak, kemudian ditemukan masyarakat, dikuburkan secara wajar. Ini sedang kita dalami," tambahnya.

Polisi masih mencari satu jenazah korban lainnya karena para pelaku mengaku menghabisi nyawa sembilan orang.

Sementara itu, tiga korban di Bekasi tewas diracun menggunakan pestisida.

"Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan unsur kimiawi berbahaya yang sering disebut racun," kata Fadil.

Fadil menuturkan, racun tersebut dimasukkan ke dalam kopi yang telah diseduh.

Selain itu, lanjut Fadil, ditemukan muntahan di kamar depan dan tengah di kontrakan yang ditempati para korban.

"Hasil labfor mengatakan muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun. Itu adalah sebuah larutan berbahaya apabila dikonsumsi manusia bisa menyebabkan kematian," tutur Fadil.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved