Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sains

PBB Beberkan Penyebab 5 Juta Anak di Seluruh Dunia Meninggal Sebelum Usia 5 Tahun

PBB mengumumkan bahwa di tahun 2021 ada lima juta anak di seluruh dunia yang meninggal sebelum usia lima tahun. Berikut alasannya.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews
Ilustrasi Bayi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Di tahun 2021, sebanyak lima juta anak di seluruh dunia meninggal sebelum usia lima tahun.

Sebanyak 47 persen dilaporkan meninggal dalam bulan pertama usia mereka.

Jumlah tersebut tak berkurang banyak dari tahun 2017.

Menurut Guardian, data tersebut baru diungkapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebagian besar kematian tersebut dapat dicegah.

Caranya dengan menjaga kesehatan dengan lebih baik.

Angka-angka yang diterbitkan oleh Inter-agency Group for Child Mortality Estimation PBB pekan ini, menunjukkan bahwa angka kematian memang telah menurun sejak tahun 2000, namun tak ada kemajuan berarti selama 12 tahun terakhir.

Dr Vandana Tripathi dari LSM EngenderHealth menyebut 2,3 juta bayi baru lahir yang meninggal pada bulan pertama kehidupan.

"Ini bukanlah pengurangan yang signifikan dari 2,5 juta bayi yang meninggal di bulan pertama mereka di tahun 2017," ungkapnya.

“Hal ini menegaskan bahwa, meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam mengurangi angka kematian ibu, masih ada kebutuhan besar untuk memperkuat perawatan persalinan yang aman dan berkualitas, khususnya dalam keadaan darurat kebidanan di Afrika sub-Sahara," tambahnya.

Baca juga: Gempa Terkini Sore Ini Minggu 15 Januari 2023, Baru Saja Guncang di Laut, Info BMKG Magnitudonya

Baca juga: Rekomendasi 25 Ucapan Imlek 2023, Tahun Baru Cina untuk Keluarga, Sahabat dan Media Sosial

Anak-anak yang lahir di Afrika sub-Sahara 15 kali lebih mungkin meninggal di masa kanak-kanak daripada anak-anak di Eropa dan Amerika Utara.

Angka PBB juga menunjukkan bahwa 1,9 juta bayi lahir mati selama tahun 2021, lebih dari tiga perempat (77 persen) di Afrika sub-Sahara dan di Asia Selatan.

Risiko seorang wanita memiliki bayi lahir mati di Afrika sub-Sahara tujuh kali lebih besar daripada wanita di Eropa dan Amerika Utara.

Kelahiran prematur dan komplikasi selama persalinan adalah penyebab utama kematian neonatal.

Demikian pula, lebih dari 40 persen lahir mati terjadi selama persalinan.

Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. (Tribun Jatim)

Untuk anak-anak yang bertahan hidup melewati 28 hari pertama, penyakit seperti pneumonia, diare, dan malaria merupakan ancaman terbesar, kata PBB.

“Setiap hari, terlalu banyak orang tua yang menghadapi trauma kehilangan anak-anak mereka, kadang-kadang bahkan sebelum nafas pertama mereka,” kata Vidhya Ganesh, direktur analitik data, perencanaan dan pemantauan di Unicef.

“Tragedi yang meluas dan dapat dicegah seperti itu tidak boleh diterima sebagai hal yang tak terhindarkan,” tambahnua.

Kristy Kade, direktur White Ribbon Alliance, yang mengkampanyekan kesehatan, hak, dan kesetaraan gender perempuan dan anak perempuan, mengatakan angka itu tidak mengejutkan.

Baca juga: Puan Maharani Pastikan Megawati Soekarnoputri Tak Maju Lagi di Pipres, Ini Penghalangnya

Baca juga: Erick Thohir Calonkan Diri Jadi Ketua Umum PSSI, Para Pemilik Klub Liga 1 Antusias Mendukung

“Angka-angka ini adalah hasil dari kemiskinan, kelaparan, dan tidak memiliki rumah. Tak akan ada perbaikan tanpa fokus pada wanita," ujarnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PBB: Lima Juta Anak di Seluruh Dunia Meninggal sebelum Ulang Tahun Kelima".

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved