Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Herry Rotinsulu Anggota DPRD Sulawesi Utara Ajak Mari Jo Ba Kobong 'Dikeroyok' Bersama

Ancaman krisis global mengancam negara-negara di dunia, diprediksi merembet hingga ke krisis pangan.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
IST
Herry Rotinsulu Anggota DPRD Sulut 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ancaman krisis global mengancam negara-negara di dunia, diprediksi merembet hingga ke krisis pangan.

Anggota DPRD Sulawesi Utara, Herry Rotinsulu mengatakan, potensi ancaman ini harus diantisipasi Indonesia termasuk Sulut.

Sejah jauh-jauh hari, sudah disiapkan infrastruktur untuk menjadikan Sulut berdaulay pangan.

"Jika kita mampu menyiapkan sendiri pangan kita, maka ancaman krisis bisa diantisipasi," kata Herry Rotinsulu.

Program Mari Jo Ba Kobong yang digagas Gubernur Olly Dondokambey sudah baik, mengajak semua lapisan masyarakat turun berkebun menyiapkan kebutuhan pangannya.

"Ini juga bentuk antisipasi untuk mengatasi ancaman krisis pangan. Mari jo ba kobong untuk mengatasi masalah," kata dia.

Lebih jauh, Mari Jo Ba Kobong dengan sub sektor Pertanian dan perkebunan ikut memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi hingga menjaga inflasi.

Ia mencontohkan, selama 2022 inflasi di Sulut tetap bisa terjaga. Bahkan saat akhir tahun harga kebutuhan pokok tidak terlalu melonjak tajam. Semua masih terkendali.

Namun, Mari Jo Ba Kobong kata Herry Rotinsulu jangan hanya di tataran pemerintah saja yang bergerak.

Masyarakat luas, swasta, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, pendidikan sama-sama memberikan kontribusi

"Mari Jo Ba Kobong kan perlu input, swasta bisa masuk. Ada dana CSR Mari kembangkan pertanian dan perkebunan," ujarnya.

Ia juga sudah melihat organisasi keagamaan sudah ikut andil menyebarkan program bidang pertanian dan perkebunan ini. Menyiapkan tanaman pangan.

Petani butuh lahan, ketersediaan air, pupuk, bibit, pestisida, dan alat pertanian serta infrastruktur penunjang lainnya.

Ancaman krisis pangan juga kata Herry Rotinsulu bisa jadi peluang, jika daerah sudah berdaulat pangan, kebutuhan bisa tercukupi maka bisa ekspor.

"Contohnya bahan pangan yang lagi populer saat ini pirang, sudah ada 2 pabrik di Sulut, hasilnya bisa diekspor ke Cina dan Jepang," ujarnya. (ryo)

Baca juga: SOSOK Betrand Peto, Dituding Kelewat Mesra dengan Sarwendah, Postingan Istri Ruben Onsu Tuai Sorotan

Baca juga: Berita Populer di Sulawesi Utara: SK Gubernur Soal UMK Manado, Personel Polres Bitung Naik Pangkat

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved