Pemuda GMIM
Pnt Rio Dondokambey: Mari Kita Menjadi yang Terdepan Mempertahankan dan Memperjuangkan Toleransi
Menyikapi adanya pelarangan beribadah oleh beberapa oknum terhadap Jemaat Adven di daerah Buyat, Bolaang Mongondow Timur belum lama ini.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aswin_Lumintang
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Menyikapi adanya pelarangan beribadah oleh beberapa oknum terhadap Jemaat Adven di daerah Buyat, Bolaang Mongondow Timur belum lama ini. Berbagai elemen masyarakat ikut angkat bicara dan bersikap terkait pelarangan beribadah yang membuat gaduh masyarakat di Sulawesi Utara.
Di antaranya Pnt Rio Dondokambey selaku Ketua Komisi Pemuda Sinode GMIM mengajak kaum muda terutama Pemuda gereja untuk selalu menjadi yang terdepan dalam mempertahankan dan memperjuangkan toleransi di Sulawesi Utara.
''Kita selalu menjaga stabilitas yang ada dan selalu menjadi pelopor kedamaian yang ada dan kasih. Mendukung tindakan kepolisian dan upaya yang dilakukan Kementerian Agama terkait persoalan di Boltim ini, '' ujarnya.

Kementerian Agama tentunya akan memberikan pelayanan terbaik, untuk seluruh umat beragama di negara ini.
Sementara itu Kaban Kesbangpol Sulut Ferry Sangian S.Sos MAP mengatakan, pihaknya berharap seluruh masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi. ''Kami akan selalu berkomunikasi dengan Kepolisian dan Kanwil Agama serta stakeholder terkait lainnya, untuk menjamin kebebasan beribadah di daerah ini, '' ujar Ferry meyakinkan.
Baca juga: Media Asing Soroti Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, Eks Pemain Real Betis Tampil Perdana
Baca juga: Pakaian Adat Minahasa Ikut Warnai Rakornas FKPT di Bogor, Max Togas Serukan Jaga Toleransi
Dia mengaku sudah berkoordinasi juga dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di daerah ini dalam menyikapi dan bertindak, untuk menyelesaikan kasus yang menjadi perhatian publik. ''Era saat ini dengan adanya media sosial semua serba cepat. Jadi kami juga berusaha secepatnya merespons kasus-kasus seperti ini, '' ujarnya.

Hal senada diutarakan Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulut, Max Togas SH.
Togas mengingatkan jangan sampai kasus ini mencederai Sulut yang selama ini dikenal hidup rukun dan damai dalam bermasyarakat. ''Kami akan mengecek bagaimana kronologisnya di lapangan, kemudian bersama kepolisian bersikap untuk menindaklanjuti, '' ujarnya.
Dia juga sepakat tokoh masyarakat dan tokoh agama harus mengambil peran aktif dalam meneduhkan masyarakat dan masing-masing umat. ''Budaya kita adalah saling menghargai, menghormati dan mencintai perdamaian, '' ujarnya meyakinkan.