Tsunami Aceh
18 Tahun Tsunami Aceh, Berikut Ini Detik-detik Bencana Mematikan Itu Datang di Minggu Pagi
18 tahun yang lalu bencana mematikan terjadi di Indonesia. Pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,3 Skala Rithcer (SR)
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Tak hanya itu, mesin cetak PT Serambi Prima Grafika yang mencetak Harian Serambi Indonesia di kawasan Baet, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar mengalami hal yang sama.
Mesin cetak dengan bobot puluhan ton itu, tercabut dari dudukannya dan terpental sejauh 50 meter akibat terjangan tsunami.
Masih mengutip buku Tsunami Aceh Getarkan Dunia (2006) pada bagian yang ditulis oleh Jurnalis Senior Serambi Indonesia Yarmen Dinamika, tiga bulan pertama pascatsunami, hampir semua pengungsi tinggal di tenda.
Ada juga yang menumpang di tempat famili yang rumahnya kebetulan tidak rusak pascabencana amat dahsyat itu.
Mereka diberi bekal oleh pemerintah berupa uang lauk pauk (dana jadup) sebesar Rp 3.000 ribu per jiwa/hari.
Selain itu, World Food Program (WFP) bekerja sama dengan pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan logistik berupa beras, minyak makan, mie instan, sarden, biskuit dan susu kepada pengungsi.
Pemberian bantuan tersebut berlangsung selama lebih dari setahun sampai mereka kembali ke rumah bantuan dan hidup secara mandiri.