Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wisata Manado

Wisata Manado dan Sekitarnya, Penjara Tua di Minut Sulawesi Utara Bisa Jadi Pilihan Menengok Sejarah

Kabupaten Minut juga memiliki berbagai wisata sejarah, salah satunya adalah Penjara Tua di Kema. Objek wisata itu juga sering didatangi turis asing.

Editor: Isvara Savitri
TRIBUN MANADO
Penjara Tua di Kema Minahasa Utara 

Miqbil Tawaa, penjaga penjara tua, menyatakan penjara  itu dibangun pada tahun 1585 oleh Portugis.

Penjara tersebut merupakan bagian dari benteng besar yang dibangun menghadap laut.

"Waktu itu, ada rivalitas antara Spanyol dan Portugis, benteng  itu dibangun untuk mencegah ekspansi Spanyol," kata dia. 

Benteng  itu dibuat menurut model benteng  yang umum saat itu, di mana penjara berada di bagian belakang, sedang di depan terdapat meriam.

Ismet menunjuk bagian depan penjara yang kini jadi pemukiman penduduk sebagai bekas benteng.

"Bekas pondasinya masih ada," kata dia.

Diceritakannya, benteng itu luluh lantak oleh meriam dari kapal perang Belanda.

Namun penjara itu tak ikut hancur karena berada di bagian belakang benteng.

Pemboman besar-besaran itu mengakhiri era Portugis, kemudian Belanda berkuasa hingga 300 tahun kemudian.

Penjara itu sudah jadi momok bagi setiap penjahat perang di zaman Portugis.

Terlebih di zaman Belanda yang punya banyak musuh, baik dari negara asing maupun warga sekitar. 

"Penjara  itu jadi tempat tahanan terakhir sebelum dieksekusi, yang ditahan di sini adalah tokoh politik serta pemberontak. Jika masuk ke sini hampir bisa dipastikan nyawanya tak bisa selamat," cerita dia.

Bentuk penjara yang sempit, ruangan yang kaku, ditambah sikap kejam penjaga penjara melemahkan semangat tahanan, hingga mereka seolah-olah sudah mati dulu sebelum benar-benar dieksekusi.

Salah satu pejuang yang pernah merasakan kerasnya pPenjara Tua Kema adalah Imam Bonjol.

Pejuang dalam Perang Padri ini ditahan bersama 10 pengikutnya, dan tak lama kemudian dibawa ke Pineleng.

Baca juga: 3 Harapan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey di Momen Natal 2022

Baca juga: Sejarah Penggunaan Hiasan Pohon Natal di Rumah, Dipercaya Dipopulerkan oleh Martin Luther

"Di sinilah ia ditawan," kata dia sambil menunjuk sel kanan yang pintunya dicat aspal ter.

Kengerian Penjara Tua Kema berlanjut di zaman Perang Dunia II, ketika banyak orang Belanda dijebloskan ke sana oleh Jepang lantas dibunuh. 

Karim Ombinggo, penjaga penjara sejak tahun 1960, mengaku mengalami kejadian aneh sewaktu pertama menjaga penjara  itu.

"Ada suara orang menjerit kesakitan seperti dipukul, lalu suara kera," ujarnya.

Malam berikutnya, kembali ia mendengar suara itu.

Mulanya ia takut, namun lama lama-lama terbiasa.

"Saya sudah sering mendengar itu," kata pria yang sudah menjadi PNS ini.

Menurut Karim, tempat itu sudah jadi objek wisata, yang banyak dikunjungi wisatawan.

Penjara Tua di Kema Minahasa Utara
Penjara Tua di Kema Minahasa Utara (TRIBUN MANADO)

"Banyak turis yang kagum dengan penjara ini, mereka tahan berlama-lama di sini, meski yang ada hanya ruang kosong," ucapnya.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Wisata Manado dan Sekitarnya yang Unik, Kunjungi Penjara Tua Kema di Minut Sulawesi Utara.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved