Sulawesi Utara
6961 Personil TNI dan Polri Siap Amankan Perayaan Natal dan Tahun Baru di Sulawesi Utara
Menjelang Natal dan Tahun Baru, Polda Sulawesi Utara menurunkan 6508 personil untuk melakukan pengamanan.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Menjelang Natal dan Tahun Baru, Polda Sulawesi Utara menurunkan 6508 personil untuk melakukan pengamanan.
Selain itu terdapat 453 personil TNI yang turut terlibat.
Pos Pengamanan sebanyak 55 pos didirikan, kemudian Pos Pelayanan 46 pos, dan Pos Terpadu 7 pos.
Personel tersebut akan ditugaskan di sejumlah titik pengamanan.
Antara lain di gereja, terminal, pelabuhan, bandara, pusat perbelanjaan, obyek wisata, dan obyek pergantian tahun.
Sementara itu Kapolda Sulut mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam pengamanan Nataru ini.
“Kita tentu akan terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk bisa bersama-sama menjaga, mengamankan Provinsi Sulut agar tetap aman dan tertib.
Kemudian masyarakatnya nyaman, bisa beraktivitas, bisa menjalankan ibadah, dan bisa merayakan tahun baru bersama keluarga,” ujar Irjen Pol Setyo Budiyanto.
Dirinya berharap kepada masyarakat untuk turut menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang aman dan kondusif, khususnya selama perayaan Nataru.
“Harapan saya, masyarakat bisa membatasi hal-hal yang tidak penting. Tetap rayakan Natal dan tahun baru dalam suasana kesederhanaan, kemudian tidak melakukan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Terkait pola pengamanan gereja, Kapolda rencananya akan dilakukan baik secara stasioner maupun mobile.
“Posisi gereja yang ada di wilayah Provinsi Sulut itu saling berdekatan.
Sehingga nanti pola pengamanannya dibeberapa gereja yang berdekatan, nanti kita melakukan pengecekan atau sentuhan oleh beberapa anggota secara mobile, melakukan pengecekan dari gereja satu ke gereja lain,” jelas Irjen Pol Setyo Budiyanto.
Senada dengan gubernur, Kapolda juga menerangkan bahwa dalam pengamanan Nataru akan melibatkan sejumlah pihak.
“Prinsipnya ada keterlibatan juga dari ormas, tokoh agama, tokoh masyarakat, termasuk pengelola tempat ibadah.