Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu 2024

LSI Denny JA: 4 King Maker Pilpres 2024 Dilema Tentukan Capres-Cawapres

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap empat pimpinan partai politik (Parpol) yang bakal jadi king maker atau penentu peta politik

Editor: Aswin_Lumintang
Tribunnews.com/Istimewa
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap poros ketiga alias poros sisa dunia bakal sulit terealisasi di pemilihan presiden 2024. Mereka memiliki empat alasan mengapa poros itu sulit terkonsolidasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap empat pimpinan partai politik (Parpol) yang bakal jadi king maker atau penentu peta politik pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024 memiliki dilema masing-masing.

Keempat king maker itu, yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH).

Kemudian, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri terlihat berbincang jelang upacara peringatan HUT ke-77 TNI di Lapangan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022)
Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri terlihat berbincang jelang upacara peringatan HUT ke-77 TNI di Lapangan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022) (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Dalam temuan LSI Denny JA, keempat king maker tersebut masing-masing memiliki dilema menghadapi Pilpres 2024.

Surya Paloh misalnya memiliki dilema apakah Partai NasDem keluar dari Kabinet Indonesia Maju untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Baca juga: Penjualan Kue Kering di Manado Sulawesi Utara Meningkat Jelang Natal dan Tahun Baru

Baca juga: Serda Sahat Wira Sitorus Tewas di Tangan Atasan, Kasusnya Disebut Seperti Sambo Versi TNI

"Surya Paloh misalnya, dilemanya adalah NasDem tetap di pemerintahan atau keluar dari pemerintahan agar tegas bahwa Anies yang diusung membawa isu perubahan," tulis LSI Denny JA dikutip, Rabu (21/12/2022).

Sementara, Megawati dilema menentukan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto, antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Megawati juga dilema apakah meninggalkan Prabowo dan mengusung kader PDIP maju sebagai capres.

 
"Dilema Megawati misalnya adalah membu

Baca juga: Jika Tidak Calonkan Ganjar di Pilpres 2024, Pengamat: Kartu Mati PDIP, Siap-siap Jadi Oposisi

at kader PDIP menjadi cawapres Prabowo (bagi Puan atau Ganjar) atau meninggalkan Prabowo dan kader PDIP maju sebagai capres," ujarnya.

Airlangga pun demikian, LSI Denny JA mengatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia itu dilema apakah maju sebagai capres, namun elektabilitas rendah.

"Dilema Airlangga Hartarto misalnya adalah maju sebagai capres (tapi elektabilitas belum tinggi) atau fokus menjadi cawapres bagi capres yang paling potensial menang," ucap LSI Denny JA.

Adapun Prabowo, LSI Denny JA menuturkan rival politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019 itu dilema untuk mencari cawapres di luar mitra koalisinya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Dilema Prabowo misalnya adalah kesulitan mencari cawapres di luar PKB. Sementara PKB bersikukuh harus Cak Imin cawapresnya," ungkap LSI Denny JA.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved